Ikhtisar

Jepang telah memberikan komitmen untuk berinvestasi sebesar USD 815 juta di Indonesia, termasuk dukungan untuk infrastruktur dan program sosial seperti inisiatif Makanan Bergizi Gratis, yang memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. Di dalam negeri, Presiden Prabowo menekankan fokus pada hilirisasi industri, meskipun masih ada masalah terkait kapasitas industri dan investasi asing. Sejumlah penyesuaian kebijakan, seperti kenaikan PPN 12% dan pajak minuman manis bertujuan untuk memperkuat stabilitas fiskal dan kesehatan masyarakat. Rupiah menghadapi tekanan di tengah volatilitas pasar global, sementara penjualan ritel dan keyakinan konsumen menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Masuknya Indonesia ke BRICS menjadi salah satu bentuk upaya untuk mendapatkan pengaruh global, meskipun menyeimbangkan hubungan dengan Barat tetap penting. Upaya keberlanjutan lingkungan, termasuk pengembangan kawasan lindung dan green financing, menggarisbawahi komitmen pemerintah terhadap konservasi, meskipun masih ada masalah terkait pengelolaan limbah dan risiko banjir. Sementara itu, perfilman dan pariwisata lokal berkembang pesat, yang menunjukkan kekuatan ekonomi kreatif Indonesia yang terus tumbuh. Di bidang diplomatik, peningkatan kemitraan pertahanan dengan Jepang dan perluasan kerja sama dengan Tiongkok mencerminkan pendekatan kebijakan luar negeri Indonesia yang aktif.