Konsumsi semen domestik Jul-23 naik +9.7% MoM. Volume penjualan semen domestik pada Jul-23 tercatat tumbuh +9.7% MoM, +12.6% YoY mencapai 5.8 juta ton dengan kumulatif penjualan selama 7M23 di 33.2 juta ton (-2.3% yoy). Pertumbuhan volume penjualan nasional ditopang kedua segmen, dimana pertumbuhan penjualan dari semen curah yang naik +19.3% YoY dengan kontribusi penjualan terbesar dari Kalimantan (+122.9% YoY) terutama terkait progress proyek IKN. Sementara itu, semen kantung juga mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar +10.2% YoY dengan kontribusi penjualan dari luar Jawa yang tumbuh +15.2% YoY. INTP mencatatkan penjualan sebesar 1.7 juta ton (+17.9% MoM, +25.1% YoY) dengan kumulatif 7M23 di 9.2 juta ton (+7.7% YoY). Sedangkan SMGR mencatatkan penjualan sebesar 2.9 juta ton (+6.4% MoM, +23.2% YoY) dengan kumulatif 1H23 di 17.2 juta ton (+5.0% YoY).
INTP berhasil menambah pangsa pasar. Selama bulan Jul-23, INTP berhasil membukukan pertumbuhan penjualan sebesar +25.3% YoY dengan semen kantung +23.1% YoY dan semen curah +31.9% YoY. Pertumbuhan semen kantung terbesar terjadi di pulau luar Jawa +61.4% yang di dorong oleh Pabrik di Maros sebagai motor utama di bagian Timur serta ekspor. Sementara itu, semen curah meningkat +20.9% YoY di pulau Jawa dan +96.1% di luar pulau Jawa dengan Kalimantan sebagai motor utama (+174.3% YoY) terutama karena suplai dari pemain ready mix dari Terminal Samarinda. Melihat kinerja yang positif, pangsa pasar INTP ikut meningkat sebesar +200bps MoM, +340bps YoY mencapai 28.7%. Sementara itu, SMGR mencatatkan pangsa pasar sebesar 50.8% (-180bps MoM, +220bps YoY).
Outlook FY23F. Kami melihat permintaan akan semen nasional mulai membaik di awal 2H23 ini, sesuai dengan perkiraan kami dan perusahaan. Di sisi lain, kami juga melihat bahwa harga semen kantung di pulau Jawa sudah cukup stabil dan tidak ada perang harga antara pemain tier-1 dan tier-2. Maka dari itu kami cukup optimis akan penjualan semen domestik hingga akhir FY23F ini akan mulai mengalami pertumbuhan +1-2% YoY yang tentunya masih akan di dominasi oleh semen curah mengingat permintaan akan infrastruktur dan proyek pemerintah khususnya IKN. Sementara itu, penjualan akan semen kantung akan relatif lebih stabil terutama di daerah Jawa.
Rating NETRAL. Kami menegaskan kembali peringkat NETRAL untuk sektor semen; kami memperkirakan volume penjualan semen nasional akan tumbuh tipis sepanjang FY23F (+1-2% YoY), dipengaruhi oleh pertumbuhan dari semen curah dengan penjualan semen kantung yang relatif stabil. Kami merekomendasi BUY untuk SMGR (TP: IDR 7,925; 16.9x P/E FY24F) dan INTP (TP: IDR 12,625; 20.5x P/E FY24F). Risiko utama: Fluktuasi permintaan semen nasional, bahan bakar dan biaya distribusi.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.