Surplus neraca dagang Indonesia turun lebih rendah dari konsensus di bulan November menjadi USD 2.41bn (Oct: USD 3.47bn; Cons: USD 2.97bn; SSI: USD 3.7bn). Penurunan tersebut terjadi karena impor tumbuh secara tidak terduga sebesar 3.3% yoy (Oct: -2.4% yoy; Cons: -0.2% yoy; SSI: -9.4% yoy), yang dipicu oleh kenaikan tajam laju impor barang konsumsi menjadi 19.8% yoy (Oct: 3.8% yoy) dan berbaliknya laju impor minyak dan gas (migas) dari kontraksi menjadi bertumbuh sebesar 24.4% yoy (Oct: -4.7% yoy) menjelang libur musiman Natal dan Tahun Baru. Pembalikan laju impor migas menyebabkan kontraksi impor bahan baku menipis menjadi -1% yoy (Oct: -6.1% yoy).
Penurunan laju kontraksi ekspor terus berlanjut di bulan November menjadi -8.6% yoy (Oct: -10.4% yoy; Cons: -9.5% yoy; SSI: -13.3% yoy) akibat kenaikan nilai ekspor komoditas non-migas, seperti batu bara, minyak sawit (CPO), dan besi-baja menjadi USD 8.4bn (Oct: USD 8.3bn). Menurut pengamatan kami, nilai ekspor komoditas non-migas bergerak stabil di rentang USD 7-9bn sejak 2Q23. Hal ini mengindikasikan kenaikan volume ekspor komoditas non-migas, karena sejak awal 2Q23 hingga saat ini harga komoditas masih berada dalam tren bearish atau turun (lihat Chart 1). Meningkatnya volume ekspor komoditas non-migas ditengarai sebagai fondasi dibalik penyusutan laju kontraksi ekspor yang terjadi sejak bulan Agustus (lihat Chart 2).
Berkaca pada hasil bulan November, kami mempertahankan proyeksi defisit neraca berjalan FY23 sebesar -0.2% terhadap PDB. Kami memperkirakan nilai ekspor komoditas non-migas masih akan bertahan dalam kisaran USD 8-9bn di bulan Desember. Dengan mengasumsikan laju impor tetap bertumbuh di bulan Desember (maks. 10% mom) atau bahkan stagnan (0%), surplus neraca dagang kumulatif 4Q23 berpotensi mencapai USD 6.3-8.3bn dan defisit neraca berjalan mencapai USD -2bn hingga -3bn (atau -0.6% hingga -0.9% terhadap PDB untuk 4Q23 stand alone).
Kami juga mempertahankan proyeksi defisit neraca berjalan FY24 di skenario -0.9% terhadap PDB (lihat Chart 3). Proyeksi ini setara dengan level tertinggi proyeksi defisit neraca berjalan Bank Indonesia (-0.1% hingga -0.9% terhadap PDB).
Mempertimbangkan kemungkinan melebarnya defisit neraca berjalan pada 2024 hingga mendekati -1% terhadap PDB, kami memprediksi kemungkinan BI membatasi pemangkasan suku bunga acuan 7DRRR di 2024 lebih rendah dari besaran pemangkasan Federal Reserve. Berdasarkan proyeksi Desember FOMC, besaran pemangkasan suku bunga The Fed diperkirakan 75 bps. Namun, pasar melihat proyeksi ini terlalu rendah dan memprediksi dovish pivot sebesar 150 bps menjadi 4%. Dalam kondisi tersebut, kami memprediksi pemangkasan suku bunga BI optimal sebesar 75 bps menjadi 5.25% (lihat Chart 4).
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.