PDB Amerika Serikat tumbuh lebih kuat dibandingkan dengan konsensus di 3Q23, yakni sebesar 4.9% qoq SAAR (2Q23: 2.1% qoq SAAR; Cons: 4.5% qoq SAAR). Akan tetapi, investor di pasar obligasi global menanggapi positif hasil ini, tercermin dari turunnya yield 10Y UST dan Bund masing-masing (-11) dan (-3) bps menjadi 4.84% dan 2.86%. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat pertumbuhan PDB AS diikuti oleh penurunan inflasi inti PCE kuartalan menjadi 2.4% yoy (2Q23: 3.7% yoy; Cons: 2.5% yoy), meskipun inflasi PCE umum 3Q23 naik menjadi 2.9% yoy (2Q23: 2.5% yoy). Probabilita kenaikan suku bunga The Fed di bulan Desember turun menjadi 20% (Prev: 30%). Walaupun reaksi pasar obligasi global mengarah kepada skenario soft landing, kami menyarankan investor untuk bersikap hati-hati dengan menunggu rilis data inflasi PCE malam ini untuk mengkonfirmasi optimisme pasar tadi malam. Kami memperkirakan yield 10Y INDOGB akan mengalami penurunan ke rentang 7.1-7.2% hari ini. Sementara itu, Rupiah berpeluang bergerak sideways di rentang IDR 15,850-15,950 per USD.
Fixed Income News: Penerbitan obligasi korporasi di 3Q23 capai IDR 45.83tn. Penerbitan tersebut didominasi oleh emiten swasta non-BUMN (IDR 38.4tn Vs. IDR 7.42tn). Penerbitan obligasi korporasi terbesar dicatatkan oleh sektor multifinance (IDR 12.38tn), Pulp & Paper (IDR 9.8tn), perbankan (IDR 3.56tn) dan pertambangan (IDR 2.67tn). Secara keseluruhan, penerbitan obligasi korporasi 9M23 mencapai IDR 91.8tn. (Emitennews)
Global Economic News: BSP naikkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 6.5% (Sep: 6.25%). Kenaikan ini dilakukan diluar jadwal pertemuan dewan moneter Bank Sentral Filipina (BSP) yang seharusnya berlangsung pada (16/11). Gubernur BSP Eli Remolona masih membuka peluang untuk kenaikan suku bunga berikutnya demi mengantisipasi kemungkinan target inflasi BSP (2-4%) gagal tercapai di bulan Juli 2024. Menurut kami, tindakan BSP berpotensi mendorong Bank Indonesia untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga lanjutan pada bulan-bulan mendatang. (Nikkei)
Domestic Economic News: Kementerian Kuangan perkirakan defisit anggaran FY23 lebih rendah dari -2.3% terhadap PDB. Prediksi ini diumumkan seiring dengan rilis realisasi APBN 9M23 yang mencatat surplus anggaran IDR 67.7tn atau 0.32% terhadap PDB (8M23: 0.7%; 9M22: 0.31%). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penerimaan negara 3.1% yoy menjadi IDR 2,035.6tn yang lebih tinggi dari pertumbuhan pengeluaran negara 2.8% yoy menjadi IDR 1,967.9tn. Kami memproyeksikan defisit anggara FY23 sebesar -2%. (Bisnis Indonesia)
Recommendation: FR0096, FR0097, FR0098, FR0100.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.