Kami melihat ketertarikan investor pada saham MIDI (harga sahamnya melonjak +38.7% YTD) di tengah ekspektasi kenaikan kinerjanya, didorong oleh rencana ekspansi yang agresif di tahun ini. MIDI menargetkan 700 toko baru di FY23F dengan mayoritas gerai Lawson (500 gerai), melanjutkan pembukaan gerai Lawson yang cukup agresif sejak 2H22 (FY22: +127 gerai), setelah sebelumnya stagnan (Lawson,hanya memiliki 65 total gerai selama ~10 tahun berdiri). Kami memperkirakan pembukaan gerai tersebut baru akan membuahkan hasil yang signifikan terhadap laba bersih MIDI di FY24F, seiring dengan estimasi pencapaian >1,000 toko Lawson dan potensi menurunnya cost/sales yang meningkatkan NPM FY24F MIDI. Risiko upside/downside: 1) Pembukaan gerai melebihi/ di bawah target dan 2) Penjualan dan margin keuntungan Lawson lebih tinggi/ rendah.
FY23F: Rencana ekspansi agresif MIDI. MIDI (anak usaha AMRT) mengoperasikan gerai ritel dengan brand Alfamidi (brand utama, 85% dari total gerai MIDI), Alfamidi Super, Midi Fresh, dan Lawson. Jika dibandingkan dengan Alfamart, Alfamidi memiliki area penjualan yang lebih besar (~300m2, Alfamart: ~150 m2), dan memiliki jumlah SKU yang lebih banyak. Terkait brand lainnya, Alfamidi super memiliki area penjualan yang mendekati supermarket yaitu >500 m2 dan Midi fresh berkonsep gerai produk segar dengan ukuran kecil (30-60 m2), sementara Lawson (yang dioperasikan melalui anak usaha MIDI, PT Lancar Wiguna Sejahtera atau “LWS”) lebih berfokus pada penjualan produk ready-to-eat dan ready-to-drink yang mencapai 70% dari total penjualannya. Tahun ini, MIDI menargetkan pembukaan gerai yang agresif yaitu mencapai 700 gerai dengan mayoritas 500 gerai Lawson (250 stand alone store dan 250 gerai store-in-store) dan 200 gerai alfamidi. Adapun kedua brand tersebut memiliki target area pembukaan gerai yang berbeda, yaitu Alfamidi akan berfokus pada luar Jawa sedangkan Lawson berada di Jawa. Hingga 1Q23, Lawson mencatatkan pembukaan gerai terbanyak yaitu mencapai 131 gerai (38 format stand alone dan 93 format store-in-store), sementara alfamidi hanya membuka 14 gerai, sehingga secara total MIDI saat ini mengoperasikan 2,511 toko yang tersebar di seluruh Indonesia.
Rincian capex: 37.5% dialokasikan untuk ekspansi Lawson. Untuk pembukaan gerai tersebut, MIDI menganggarkan IDR 1.6 triliun CAPEX di tahun ini (IDR 600 miliar dialokasikan untuk penambahan gerai Lawson). Adapun per gerai Lawson membutuhkan capex yang lebih kecil dibandingkan alfamidi, yaitu ~2 miliar untuk stand alone (Alfamidi ~3 miliar) dan IDR 500 juta untuk store-in-store. Kami menilai format gerai store-in-store menguntungkan bagi MIDI karena selain membutuhkan capex yang lebih kecil, format tersebut juga berpotensi menghasilkan margin yang lebih tinggi karena hanya menjual produk ready-to-eat dan ready-to-drink. Perlu dicatat, GPM ready-to-eat dan ready-to-drink dapat mencapai ~50%, sedangkan dry product (groceries) hanya mencapai ~20%. Selain itu, tahun ini MIDI berencana akan melakukan right issue dengan penggunaan dana akan dialokasikan untuk ekspansi alfamidi (70% working capital dan 30% capex).
Bagaimana dampak ekspansi Lawson terhadap laba bersih MIDI? Kami menilai dampak positif pembukaan gerai Lawson ke laba bersih MIDI baru akan signifikan terlihat di FY24F, seiring dengan rencana penambahan kembali 500 gerai baru di tahun depan (estimasi total gerai Lawson di FY24F: ~1,100 gerai). Di tahun ini, MIDI menargetkan NPM Lawson (melalui LWS) hanya akan mencapai 2%, lebih rendah dibandingkan NPM MIDI secara konsolidasi (2.5%) karena cost/ revenue yang masih tinggi. Dengan asumsi kenaikan NPM Lawson menjadi 3% di tahun depan (FY22: 4%), laba bersih MIDI di tahun FY23F/ FY24F berpotensi tumbuh +13.4% YoY/ +21.3% YoY, dan dengan harga saat ini, MIDI berpotensi diperdagangkan pada valuasi menarik, yaitu 21.9x PE FY24F (-2.0% di bawah PE peers).
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.