Aksi jual terbatas terjadi di pasar SBN kemarin yang tercermin dari kenaikan Yield 5Y dan 10Y INDOGB masing-masing 6 dan 7 bps menjadi 6.76% dan 6.7% kemarin (13/12) akibat depresiasi Rupiah. Depresiasi tersebut disebabkan oleh arus keluar modal asing dari IHSG yang berlangsung sejak hari Selasa pekan lalu (5/12) dengan total nilai USD 238.9mn (lihat Chart 5). Walaupun IHSG mencatat kenaikan 3.3% ytd hingga 7,075 per (13/12), indeks LQ 45 dan IDX 80 mencatat kontraksi masing-masing -0.5% dan -1.5% ytd yang mengindikasikan ketidakseimbangan pergerakan antara saham blue chip dengan saham-saham lainnya terutama sejumlah saham IPO, seperti CUAN (naik 4,042.3% ytd), BREN (676.9% ytd), dan AMMN (306% ytd). Tampaknya hal ini memicu kekhawatiran investor asing atas fundamental IHSG. Sementara itu, euforia spekulatif melanda pasar global setelah rilis data inflasi PPI Amerika Serikat yang lebih rendah dibandingkan konsensus (lihat global economic news) dan pengumuman proyeksi FOMC Desember dengan naiknya pemangkasan suku bunga The Fed 2024 menjadi 75 bps (Sep: 50 bps). Pasar memperkirakan suku bunga Fed akan turun 150 bps menjadi 4.5% di 2024 dengan peluang dovish pivot terjadi di 1Q24 (Maret). Akibatnya, indeks obligasi EMBI untuk emerging market naik 0.7% dan yield 10Y UST dan Bund masing-masing turun -18 dan -5 bps menjadi 4.02% dan 2.17%. Yield 10Y INDOGB berpeluang turun menuju rentang 6.6-6.7%, yang diikuti apresiasi Rupiah menuju rentang IDR 14,500-15,500 per USD.
Fixed Income News: Tingkat permintaan lelang SUN turun menjadi IDR 41.2tn (28/11: IDR 48.7tn). Tingkat permintaan SUN turun melebihi proyeksi kami (IDR 43-47tn) akibat sikap hati-hati para pelaku pasar menjelang rilis data inflasi CPI AS. Nilai penerbitan SUN baru juga turun menjadi IDR 19tn (28/11: IDR 19.2tn). Alokasi terbesar lelang SUN tercatat pada seri FR0101 (IDR 7.3tn) dan FR0100 (IDR 4.3tn). (DJPPR)
Global Economic News: Inflasi PPI AS bulan November turun melebihi konsensus menjadi 0.9% yoy (Oct: 1.2% yoy; Cons: 1% yoy). Penurunan inflasi PPI yang melebihi proyeksi para pelaku pasar memungkinkan penurunan laju inflasi inti PCE bulanan di bawah 0.1% mom pada bulan November (CPI: 0.285% mom). Sehingga, spekulasi terhadap dovish pivot The Fed di 1Q24 (Maret) kembali meningkat dengan probabilita 66%. (Wall Street Journal)
Domestic Economic News: Pemerintah tunda implementasi NIK sebagai pengganti NPWP hingga 1 Juli 2024 (Prev: 1 Januari 2024). Penundaan tersebut disebabkan oleh penundaan implementasi Coretax Administration System (CTAS) hingga waktu yang sama dan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 112/PMK.03/2022. (Bisnis Indonesia)
Recommendation: FR0096, FR0097, FR0098, FR0100, FR0101.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.