Menurut pengamatan kami, tekanan koreksi di pasar obligasi global mengendur semalam (11/7) menjelang pengumuman rilis data inflasi CPI Amerika Serikat pada besok malam. Koreksi pada indeks S&P untuk obligasi developed markets terhenti di 177.7. Sementara itu, indeks EMBI untuk obligasi emerging markets mengalami rebound sebesar 0.1%. Imbal hasil (yield) UST 10Y berbalik menurun sebesar -7 bps menjadi 3.99%. Dengan mempertimbangkan kondisi di pasar global tadi malam, kami memperkirakan tekanan jual di pasar obligasi domestik akan berkurang hari ini. Pasar obligasi domestik masih mengalami koreksi kemarin dengan tekanan jual terbesar dialami oleh INDOGB tenor 5Y (naik 6 bps menjadi 6.02%) dan 2Y (naik 5 bps menjadi 6.08%) di tengah depresiasi Rupiah sebesar 0.4% menjadi IDR 15,195 per USD. Kami meperkirakan yield INDOGB 10Y masih akan tertekan di rentang 6.25-6.35%, yang diikuti depresiasi Rupiah dalam rentang IDR 15,150-15,250 per USD.
Fixed Income News: Kementerian Keuangan akan laksanakan lelang SUN hari ini dengan target indikatif IDR 14tn. Kami memperkirakan permintaan terhadap surat utang negara masih akan tertekan pada lelang SUN hari ini dengan proyeksi penawaran masuk di kisaran IDR 30-40tn. Nilai penawaran masuk mengalami penurunan tajam pada lelang sebelumnya menjadi IDR 37.6tn pada lelang SUN (27/6) dari IDR 76.2tn pada lelang SUN (13/6). (DJPPR)
Global Economic News: Tekanan deflasi di Tiongkok terus berlanjut pada bulan Juni. Hal ini tercermin dari inflasi harga konsumen (CPI) dan produsen (PPI) Tiongkok yang kembali turun lebih rendah dari konsensus menjadi masing-masing nol persen (May: & Cons Jun: 0.2% yoy) dan -5.4% yoy (May: -4.6% yoy; Cons Jun: -5% yoy). Kami memperkirakan Bank Sentral Tiongkok (PBOC) akan kembali menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat untuk menghindari perangkap deflasi yang sudah di depan mata. (Channel News Asia)
Domestic Economic News: Indeks kepercayaan konsumen turun pada bulan Juni menjadi 127.1 (May: 128.3). Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya sentimen konsumen atas kondisi perekonomian saat ini dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu, terutama dari segi ketersediaan lapangan kerja serta kemampuan untuk membeli barang-barang tahan lama. Menurut kami, hal ini disebabkan oleh semakin memudarnya efek commodity boom. (Bank Indonesia)
Recommendation: FR0040, FR0081, FR0084, FR0086, FR0089, FR0094, PBS017, PBS036.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.