Bullish rally di pasar obligasi Indonesia terus berlanjut kemarin (5/7) yang ditandai dengan penurunan imbal hasil (yield) INDOGB 10Y sebesar -3 bps menjadi 6.18%. Menurut kami, bullish rally ini disebabkan oleh pengumuman outlook pemerintah yang menurunkan proyeksi defisit anggaran menjadi -2.28% terhadap PDB yang juga diikuti penurunan target SBN neto menjadi IDR 289.9tn (lihat fixed income news). Kami melihat kondisi ini tidak selaras dengan koreksi di pasar global yang ditandai kenaikan yield UST 10Y sebesar 8 bps menjadi 3.93% semalam. Sehingga, yield spread INDOGB vs UST 10Y turun -11 bps menjadi 225 bps. Dengan kondisi kurva yield INDON yang masih inverted, kami melihat bullish rally di pasar obligasi domestik masih terlalu dini dan berisiko menghadapi koreksi di masa mendatang. Kami memperkirakan yield INDOGB 10Y masih akan bergerak dalam rentang 6.15-6.25% hari ini, yang diikuti berlanjutnya tekanan depresiasi Rupiah dalam rentang IDR 15,000-15,100 per USD.
Fixed Income News: Pemerintah berencana mengurangi penerbitan SBN neto tahun ini menjadi IDR 289.9tn (APBN: IDR 696.3 tn). Rencana ini didasarkan pada proyeksi defisit anggaran 2023 yang hanya akan mencapai -2.28% terhadap PDB (APBN: -2.84% terhadap PDB). Menurut estimasi kami, penurunan target ini setara dengan penerbitan SBN bruto melalui lelang sebesar IDR 660.8tn atau IDR 26tn lebih rendah dari proyeksi kami di bulan Juni. Hingga 6M23, pemerintah telah menerbitkan SBN baru senilai IDR 414.9tn. Menurut estimasi kami, sisa penerbitan SBN hingga akhir 2023 adalah sebesar IDR 245.9tn. (Kontan)
Global Economic News: PMI jasa Caixin Tiongkok turun di bulan Juni menjadi 53.9 (May: 57.1; Cons Jun: 56.2). Penurunan ini konsisten dengan penurunan PMI resmi pemerintah Tiongkok menjadi 53.2 (May: 54.5; Cons Jun: 53.7). Menurut kami, perlambatan ekspansi sektor jasa Tiongkok masih berpotensi berlanjut di 3Q23. Hal ini akan memicu pemerintah Tiongkok untuk memberikan stimulus moneter maupun fiskal lanjutan. (Investing)
Domestic Economic News: S&P Global pertahankan rating Indonesia di tingkat BBB/A-2 dengan outlook stabil. Keputusan S&P didasarkan pada ekspektasi pertumbuhan PDB yang stabil di level 5% hingga 2026. Untuk tahun ini, S&P memperkirakan koreksi di 4.8% setelah pertumbuhan yang lebih tinggi dari rata-rata pada 2022 di level 5.3%. Upaya pemerintah untuk menurunkan defisit anggaran di bawah -3% yang lebih cepat setahun dari target juga menjadi pertimbangan utama. Kami menyambut baik berita ini sebagai katalis positif yang dapat menjaga harga obligasi Indonesia tetap kompetitif di tengah upaya dari Kementerian Keuangan untuk mengurangi suplai penerbitan SUN baru tahun ini. (Kontan)
Recommendation: FR0040, FR0081, FR0084, FR0086, FR0089, FR0094, PBS017, PBS036.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.