Indeks Keyakinan Konsumen (Consumer Confidence Index/CCI) Indonesia turun menjadi 117,2 pada Agustus 2025, dari 118,1 pada Juli. Penurunan terjadi pada lima dari enam sub-indeks, dipimpin oleh melemahnya persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja yang turun 2,2 poin menjadi 122,8 serta persepsi terhadap kondisi pekerjaan dibandingkan enam bulan lalu yang merosot 2,1 poin menjadi 93,2. Selain itu, penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini juga melemah 1,5 poin menjadi 105,1, sedangkan persepsi pendapatan menurun tipis 0,9 poin menjadi 116,9. Meski demikian, masih terdapat sinyal positif dari sisi ekspektasi pendapatan enam bulan ke depan yang justru naik 0,3 poin menjadi 136,0, menegaskan bahwa meski masyarakat lebih berhati-hati dalam jangka pendek, mereka tetap optimis terhadap prospek pendapatan di masa depan.

Data ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan di kalangan rumah tangga. Di satu sisi, masyarakat menilai kondisi saat ini lebih sulit, terutama terkait pasar kerja, namun di sisi lain mereka tetap menaruh harapan pada perbaikan pendapatan ke depan. Melemahnya indikator terkait pekerjaan diperkirakan dapat menekan permintaan kredit konsumen, khususnya pada sektor kendaraan bermotor, kartu kredit, dan pinjaman multiguna. Ke depan, CCI diperkirakan masih berada di level lemah pada September seiring dampak kerusuhan yang baru-baru ini terjadi, namun pemulihan diyakini akan mulai terlihat pada kuartal IV-2025. Ekspektasi pendapatan diperkirakan menjadi penopang utama sentimen, sehingga konsumsi rumah tangga tetap tumbuh secara moderat dengan momentum belanja masyarakat yang juga didukung oleh perbaikan pendapatan tenaga kerja, pelaksanaan program fiskal seperti MBG, serta berlanjutnya program bantuan sosial.

Lebih jauh, konsumsi diproyeksikan tetap stabil dengan tren penguatan pada akhir tahun, seiring inflasi yang terkendali, penciptaan lapangan kerja baru melalui proyek infrastruktur, dan hilirisasi industri. Meski fundamental ekonomi dan dukungan kebijakan memberikan harapan pada pemulihan, risiko tetap perlu diantisipasi. Pelemahan pasar tenaga kerja yang lebih dalam atau guncangan eksternal seperti volatilitas harga komoditas maupun pengetatan pembiayaan global yang dapat menjadi tantangan tambahan. Secara keseluruhan, penurunan CCI di Agustus dan proyeksi pelemahan di September mencerminkan adanya periode transisi, namun dengan kombinasi dukungan kebijakan, stabilitas inflasi, dan optimisme masyarakat terhadap pendapatan, keyakinan konsumen diperkirakan akan kembali menguat menuju akhir 2025.