BUMI mengumumkan bahwa perusahaan telah berhasil mengakuisisi 99,68% saham Wolfram Limited, sebuah perusahaan pertambangan emas dan tembaga yang berbasis di Australia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi ekspansi BUMI di sektor pertambangan logam mulia, dengan target untuk mengakuisisi seluruh saham Wolfram atau mencapai kepemilikan penuh sebesar 100% pada November 2025. Kesepakatan term sheet untuk transaksi ini sebenarnya telah ditandatangani sejak awal tahun, dan kini telah difinalisasi setelah memperoleh persetujuan resmi dari Australian Foreign Investment Review Board (FIRB).

Wolfram diketahui memiliki dua aset tambang utama, yaitu Crush Creek dan Mount Carlton. Tambang Crush Creek memiliki cadangan emas sebesar 191 ribu ons dan sumber daya mencapai 470 ribu ons dengan kadar 2,33 gram per ton. Sementara itu, Mount Carlton memiliki cadangan sebesar 129 ribu ons dan sumber daya 197 ribu ons dengan kadar 1,39 gram per ton. Berdasarkan data tersebut, valuasi aset Wolfram menunjukkan rasio EV terhadap cadangan sebesar USD 133 per ons, yang mencerminkan diskon sekitar 64% dibandingkan rata-rata tertimbang global untuk transaksi serupa, sehingga dinilai cukup menarik dari sisi valuasi.

Sebelum memulai kembali kegiatan operasional di kedua lokasi tambang tersebut, BUMI akan melakukan tahap perbaikan atau refurbishment dengan total belanja modal (capex) sebesar USD 5,8 juta. Produksi komersial ditargetkan dapat dimulai pada Juni 2026 dengan menggunakan fasilitas flotation plant. Selain itu, BUMI juga berencana memperluas kapasitas produksi emas dengan membangun fasilitas Carbon-in-Leach (CIL), yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2029 dengan total capex sekitar USD 45,5 juta.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) menyampaikan pandangannya terkait akuisisi ini. “Dengan potensi produksi sebesar 40 ribu ons pada tahap awal operasi Wolfram di tahun 2027, kami memperkirakan segmen emas akan menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja BUMI, dengan potensi peningkatan EBITDA hingga 57%. Melihat valuasi yang masih tergolong menarik dan prospek ekspansi yang solid, kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham BUMI dengan target harga IDR 200 per saham, yang mencerminkan potensi kenaikan sekitar 41% dari level saat ini,” ujar tim riset SSI.

Dengan prospek tersebut, langkah akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi BUMI sebagai salah satu pemain utama di sektor pertambangan emas dan tembaga, sekaligus menambah diversifikasi portofolio bisnis perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.