Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berhasil mencatatkan kinerja positif dari sisi laba dan penjualan. Hingga akhir September 2024 (9M24), KLBF mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,37 triliun, naik 15,2% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,06 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dipublikasikan, KLBF mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp22,56 triliun pada 9M23 menjadi Rp24,23 triliun pada 9M24, naik sebesar 7,4%.

Di kuartal ketiga tahun 2024, KLBF berhasil mencatat peningkatan pendapatan dari obat resep sebesar 2,6% dibandingkan kuartal sebelumnya dan 24,4% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh tingginya volume penjualan, seiring peningkatan angka run-rate ANP yang mencapai 8,3% (dibandingkan 6,5% di 2024 dan 7,2% di kuartal ketiga tahun sebelumnya).

Meski begitu, margin laba kotor turun menjadi 38,6%, dari 39,5% di kuartal kedua dan 37,0% di kuartal ketiga tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh product mix yang kurang menguntungkan dan persaingan ketat di pasar.

Ke depan, peluang pertumbuhan Kalbe Farma kemungkinan didukung oleh datangnya musim hujan dan kecenderungan konsumen untuk melakukan pengobatan mandiri di tengah lemahnya daya beli, yang diperkirakan dapat meningkatkan penjualan produk over-the-counter (OTC). Selain itu, harga saham KLBF yang relatif rendah sepanjang tahun ini juga dapat menjadi kesempatan bagi investor untuk masuk.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.