Emiten perdagangan perlengkapan rumah tangga PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih positif hingga kuartal III-2024.

Mengutip laporan keuangan yang telah dirilis ke publik, ACES berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp574 miliar sepanjang Januari hingga September 2024, atau naik 18,2% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp486 miliar.

Di periode tersebut, ACES mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp6,22 triliun, atau naik sebanyak 13,4% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,49 triliun.

Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh angka SSSG yang meningkat hingga 9,8% sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 7,4% yang dibukukan di periode yang sama tahun lalu. Momentum positif ini terutama terlihat di pasar luar Jawa, yang terus mencatatkan pertumbuhan dua digit.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Biaya operasional meningkat hingga 11,8% secara tahunan di sembilan bulan pertama 2024, salah satunya akibat kenaikan biaya logistik dan gaji akibat ekspansi besar-besaran di pasar luar Jawa. Di sisi lain, Jakarta, yang biasanya menjadi salah satu pasar utama, justru mencatat perlambatan pertumbuhan SSSG ke 5% di bulan September, turun dari 7,7% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Di samping, ACES juga harus tetap waspada terhadap beberapa ancaman yang bisa menggerus performanya. Lemahnya daya beli konsumen akibat perlambatan ekonomi dan menyusutnya kelas menengah menjadi salah satu faktor yang perlu diantisipasi. Selain itu, persaingan dari produk sejenis juga bisa memberikan tekanan terhadap margin keuntungan perusahaan. Valuasi perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata sektor juga menjadi tantangan, terutama ketika kinerja sembilan bulan pertama tahun ini belum mampu memenuhi ekspektasi pasar.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.