Pada Januari 2025, pangsa pasar ASII naik ke 55,8%, lebih tinggi dibandingkan 52,8% di Desember 2024 dan 54,5% di tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan masih kuatnya merek-merek unggulan ASII, terutama Toyota, yang mencatat pertumbuhan penjualan mobil sebesar 4,8% dibanding tahun lalu. Dengan pencapaian ini, ASII semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar otomotif roda empat.

Namun, penjualan mobil pada Januari 2025 turun 22,5% dibanding bulan sebelumnya dan turun 11,3% dibanding tahun lalu. Penurunan ini terutama disebabkan oleh efek kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, yang membuat banyak konsumen membeli mobil lebih awal sebelum pajak baru diberlakukan. Selain itu, berakhirnya program diskon akhir tahun juga menjadi faktor yang ikut menekan penjualan.

Ajang IIMS 2025 yang berlangsung pada 13-23 Februari bisa menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan mobil dengan berbagai promo menarik. Selain itu, kendaraan listrik hybrid (HEV) buatan ASII berpotensi mendapat dorongan dari insentif pajak barang mewah sebesar 3%, yang bisa membantu meningkatkan penjualan di segmen ini.

Meski begitu, tantangan tetap ada, terutama kondisi ekonomi yang belum stabil dan bisa berdampak pada daya beli masyarakat, khususnya di kelas menengah. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah berisiko menekan margin keuntungan ASII dan DRMA, serta bisa membuat kinerja pasar mereka terus melemah.