Emiten yang bergerak dibidang rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp3,61 triliun hingga september 2024. Pencapaian ini naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,15 triliun.

Melansir dari laporan keuangan yang dipublikasikan, MIKA berhasil meraih laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp873 miliar atau naik 27% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp686 miliar.

Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) mengalami peningkatan permintaan untuk perawatan dengan intensitas tinggi, baik untuk pasien rawat jalan yang naik sekitar 5% maupun rawat inap yang naik sekitar 2%, didukung oleh pertumbuhan volume keseluruhan sebesar 3% yang mendorong kenaikan pendapatan. Margin EBITDA juga meningkat menjadi 37,7% pada tahun ini, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar 35,6%, berkat kombinasi pasien yang lebih banyak berasal dari non-JKN (85% di tahun ini dibandingkan 81% tahun lalu).

Namun, terdapat beberapa tantangan, seperti penurunan jumlah pasien rawat inap sebesar 6,3% pada kuartal ketiga, yang sebagian besar disebabkan oleh penghentian sementara sistem cashless payment oleh beberapa perusahaan asuransi pada bulan Juli, meskipun kembali beroperasi pada Agustus setelah adanya negosiasi.

Meski demikian, perusahaan menghadapi tekanan dari laporan keuangan yang lebih ketat akibat kenaikan pembayaran terkait JKN dan premi asuransi, serta daya beli yang lemah yang dapat menekan pertumbuhan harga jual rata-rata dan mengurangi jumlah pasien, ditambah dengan valuasi yang cukup tinggi dibandingkan perusahaan sejenis yang dapat memberikan dampak negatif lebih lanjut pada kinerja saham.