News & Events

Analyst Commentaries

15 November 2024

By

Meroket 59,9%, Erajaya (ERAA) Bukukan Laba Rp791 miliar

laba bersih erajaya

Emiten ritel PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang positif sepanjang periode sembilan bulan pertama tahun 2024.

Melansir laporan keuangan yang telah dipublikasi, ERAA berhasil mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp791 miliar atau naik 59,9% secara tahunan (YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp495 miliar.

Sejalan dengan laba, pendapatan ERAA juga ikut naik dengan mencatat Rp48,6 triliun hingga kuartal III-2024, naik 13,5% secara tahunan atau year on year dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp42,8 triliun.

Di kuartal ketiga tahun ini, Erajaya berhasil meningkatkan margin laba kotor menjadi 12%, naik dari 10,6% di kuartal sebelumnya dan 10,1% di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini didukung oleh strategi penjualan produk dengan margin tinggi, seperti Samsung Z Fold dan Flip, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap laba.

Namun, di balik keberhasilan tersebut, Erajaya juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pengeluaran operasional. Dibandingkan kuartal sebelumnya, pengeluaran operasional perusahaan meningkat hingga 9,4%, yang juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,5%. Lonjakan ini disebabkan oleh upaya perusahaan dalam memperluas jaringan toko baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Meski hal ini membebani biaya operasional, dampaknya terhadap pertumbuhan laba bersih justru cukup positif. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, laba bersih Erajaya tumbuh hingga 59,9%, didorong oleh lonjakan promosi yang mencapai 196% dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski demikian, ancaman tetap ada, dan Erajaya perlu waspada terhadap beberapa faktor eksternal. Salah satu tantangan utamanya adalah depresiasi nilai tukar Rupiah yang dapat memberikan tekanan pada volume penjualan. Selain itu, inflasi yang terus meningkat dan suku bunga yang tinggi berpotensi melemahkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya dapat memengaruhi permintaan produk Erajaya dan komposisi penjualannya.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.

Share This:

Related

investor beralih ke emas

Analyst Commentaries

Ketidakpastian Ekonomi Global, Investor Beralih ke Emas sebagai Safe Haven

harga tembaga

Analyst Commentaries

Dinamika Pasar Tembaga

harga nikel

Analyst Commentaries

Harga Nikel Naik! Apa yang Mendorong Tren Positif Ini?

harga emas

Analyst Commentaries

Harga Emas Makin Bersinar!