Emiten semen pelat merah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp720 miliar di sembilan bulan pertama 2024 (9M24), turun 58% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dibandingkan dengan angka di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,714 triliun

)enurunan laba ini sejalan dengan pendapatan perseroan yang turun 4,9% secara tahunan menjadi Rp26,29 triliun, dari angka di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar R[p27,66 triliun.

Pada kuartal ketiga tahun 2024, perusahaan berhasil menurunkan biaya energi, yang mencapai 33% dari total biaya produksinya, hingga sekitar 12% dibandingkan tahun lalu, terutama karena penurunan harga batu bara sebesar 7%. Di samping itu, SMGR juga berhasil mengurangi beban keuangan hingga 21% dibandingkan tahun sebelumnya, yang turut membantu menekan biaya operasional.

Namun, margin keuntungan perusahaan turun cukup dalam akibat perubahan strategi perusahaan, yang saat ini lebih fokus pada produksi material bangunan non-semen yang menawarkan margin lebih rendah. Hal ini mendorong manajemen menurunkan target margin EBITDA tahun 2024 menjadi sekitar 16-17%, dari target awal sebesar 20%.

Peluang pertumbuhan tetap ada dengan adanya potensi peningkatan permintaan pada tahun 2025 dan seterusnya, yang didukung oleh program pemerintah untuk membangun tiga juta rumah (dua juta di daerah pedesaan dan satu juta di kota besar), serta tambahan kapasitas produksi dari pabrik baru di Tuban sebesar 1,9 juta ton per tahun dari kapasitas saat ini 8,5 juta ton, yang diperkirakan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2025.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.