PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan kinerja positif di sembilan bulan pertama 2024. Melansir berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, laba bersih Bumi Serpong tercatat sebesar Rp2,7 triliun per september 2024. Capaian ini naik 52,7% dari Rp1,76 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan laba bersih, BSDE berhasil mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp10,06 triliun di akhir September 2024 atau naik 37,7% secara tahunan Year on Year (YoY) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,3 triliun.

Pendapatan BSDE pada kuartal ketiga menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan peningkatan sekitar 17,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh kenaikan penjualan residensial sekitar 22%, yang saat ini menyumbang 58% dari total penjualan BSDE dan didorong oleh perpanjangan insentif PPN.

Namun, terjadi penurunan laba operasional dan laba bersih pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh lonjakan biaya TI yang meningkat hingga 166% dan menyerap sekitar 9% dari total biaya operasional. Diperkirakan, biaya ini akan kembali normal pada tahun 2025.

Di sisi lain, peluang datang dari kemungkinan penurunan suku bunga yang dapat membantu BSDE mengurangi beban bunga dan berpotensi meningkatkan laba secara signifikan.

Meskipun demikian, adanya perpanjangan insentif pajak properti bisa menghambat pertumbuhan BSDE. Hal ini dikarenakan 87% pendapatan BSDE berasal dari penjualan properti, dan kinerja pasar yang baru-baru ini melampaui ekspektasi dapat memicu aksi ambil untung.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.