KLBF mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal ketiga tahun 2025 dengan pendapatan mencapai Rp8,9 triliun, tumbuh 12,6% secara tahunan dan 8,2% dibandingkan kuartal sebelumnya. Kinerja ini membawa total pendapatan selama sembilan bulan pertama tahun 2025 menjadi Rp26 triliun atau meningkat 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sejalan dengan estimasi Samuel Sekuritas Indonesia maupun konsensus analis. Pertumbuhan yang merata terlihat di seluruh segmen bisnis, di mana segmen farmasi mencatat pendapatan Rp2,5 triliun, naik 14% dari tahun sebelumnya, segmen distribusi tumbuh 18,7% menjadi Rp3 triliun, segmen kesehatan konsumen meningkat 19,4% menjadi Rp1,2 triliun, dan segmen nutrisi naik 8,8% menjadi Rp2 triliun. Kinerja positif ini didorong oleh perbedaan waktu musim perayaan, peningkatan belanja iklan dan promosi terutama untuk memperkuat produk kesehatan konsumen dan nutrisi, serta adanya penambahan prinsipal baru di bisnis distribusi.

Dari sisi profitabilitas, margin laba kotor KLBF tercatat sebesar 39,6%, sedikit menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 40,7%, namun masih lebih baik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 38,6%. Penurunan margin operasi menjadi 9,7% dari 12,9% di kuartal sebelumnya terutama disebabkan oleh peningkatan biaya iklan dan promosi yang mencapai 10,9% dari total penjualan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menghidupkan kembali merek-merek lama sekaligus menarik minat konsumen muda. Sementara itu, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp656 miliar, tumbuh 14,5% secara tahunan meskipun turun 26,9% dibandingkan kuartal sebelumnya, namun tetap sesuai dengan ekspektasi pasar.

Memasuki tahun 2026, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran tinggi satu digit hingga dua digit, dengan mempertahankan margin yang stabil seperti tahun 2024. Dalam kondisi daya beli masyarakat yang sensitif terhadap harga, KLBF berencana mengoptimalkan strategi price-pack architecture untuk menjaga daya saing dan memperluas pangsa pasar. Fokus perusahaan ke depan adalah pada peningkatan penjualan dan pemulihan pangsa pasar, meskipun dengan kompromi pada peningkatan margin jangka pendek.

Samuel Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham KLBF, seiring dengan keyakinan terhadap strategi jangka panjang perusahaan yang dinilai mampu memperkuat struktur bisnis dan profitabilitas di masa depan. Meskipun valuasi KLBF belum menjadi yang termurah di sektor farmasi, strategi transformasi yang dijalankan diyakini akan memberikan dampak positif bagi kinerja jangka panjang. Selain itu, portofolio produk yang bersifat defensif juga menjadi kekuatan utama perusahaan dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh tantangan. Meski demikian, investor tetap perlu memperhatikan sejumlah risiko seperti fluktuasi harga bahan baku, potensi penguatan dolar AS, serta kemungkinan melemahnya daya beli masyarakat yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan ke depan.

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.

Full Report

Link