Harga kopi naik tajam sebesar 10% dalam lima hari terakhir karena proyeksi terbaru produksi kopi Arabika Brasil untuk tahun 2025/2026 yang dirilis Volcafe memperkirakan hasil panen sebesar 34,4 juta kantong, turun hingga 11 juta kantong dibandingkan perkiraan sebelumnya. Selain itu, harga kopi Robusta juga ikut melonjak akibat penurunan tajam ekspor kopi Vietnam, yang berkurang hampir separuh dari tahun lalu, karena curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di ladang kopi yang menghambat panen. Kenaikan harga ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada MYOR, mengingat kopi menyumbang sekitar 13% dari total biaya bahan baku mereka.

Harga kakao juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai 12,3% dalam lima hari terakhir, karena kekhawatiran mengenai berkurangnya pasokan global. Hal ini disebabkan oleh musim angin kering "Harmattan" di wilayah produksi utama Afrika Barat, yang dapat membuat tanah kering dan hasil panen berkurang drastis. MYOR diperkirakan menjadi perusahaan yang paling terdampak oleh kenaikan harga kakao ini.

Sementara itu, harga minyak kedelai naik sebesar 3,1% dalam seminggu terakhir. Peningkatan ini didorong oleh kekhawatiran investor terhadap kemungkinan penurunan hasil panen di Argentina akibat musim kering yang berkepanjangan. Selain itu, beberapa investor mulai mengurangi spekulasi negatif terhadap harga minyak kedelai, yang menyebabkan harga cenderung naik. Kenaikan harga minyak kedelai ini diperkirakan akan berdampak pada biaya bahan baku CPO, sehingga memengaruhi kinerja perusahaan seperti UNVR, ICBP, dan CMRY.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.