Dalam lima hari perdagangan terakhir, harga tembaga naik sebesar 1,1% menjadi 9.055 dolar AS per ton. Kenaikan ini didorong oleh perkembangan positif dari kebijakan stimulus ekonomi China dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang semakin dekat.

Di bulan November 2024, produksi batang tembaga katoda di China melampaui perkiraan dengan mencapai 932 ribu ton, atau naik 8,76% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi karena permintaan yang kuat dari industri kabel dan kawat di wilayah China Selatan. Pengiriman tembaga foil untuk baterai juga meningkat sebesar 1,85% menjadi 52.700 ton, terutama karena permintaan yang tinggi dari sektor otomotif dan penyimpanan energi. Sementara itu, produksi foil tembaga secara keseluruhan turun tipis ke 95.300 ton. Meski demikian, tingkat produksi dari perusahaan tembaga foil tetap tinggi berkat permintaan ekspor yang kuat, khususnya dari sektor baterai lithium, yang mencatat kenaikan produksi sekitar 0,94% menjadi 60.900 ton.

Kami tetap mempertahankan proyeksi rata-rata harga tembaga di tahun 2024 sebesar 9.150 dolar AS per ton dan 9.100 dolar AS per ton untuk tahun 2025, mengingat adanya ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, kami masih merekomendasikan saham MDKA dengan target harga sebesar 3.000 rupiah per lembar. Rekomendasi ini didukung oleh prospek peningkatan profitabilitas di tahun 2024 serta rencana penyelesaian proyek smelter Weda Bay pada kuartal keempat tahun depan.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.