Dalam lima hari perdagangan terakhir, harga nikel rata-rata stabil di angka USD 15.723 per ton, naik tipis sebesar 0,02% dibanding pekan sebelumnya. Harga nikel mendapat sentimen positif dari berkurangnya kekhawatiran terkait pasokan dan permintaan yang cukup kuat. Namun, sepanjang minggu, transaksi pasar spot melambat akibat tekanan harga dari pasar nikel di Shanghai.

Produksi nikel pig iron (NPI) Indonesia meningkat sekitar 1% secara bulanan dan 4,2% secara tahunan, dan biaya peleburan yang kompetitif membantu menahan harga nikel agar tidak turun lebih jauh. Di sisi lain, berkurangnya pasokan dari Filipina, keterlambatan penyelesaian proyek smelter baru, serta permintaan yang rendah untuk produk nikel kualitas tinggi menjadi faktor yang menghambat kenaikan harga.

Proyeksi rata-rata harga nikel pada tahun ini diperkirakan tetap di level USD 16.900 per ton, sementara untuk tahun depan akan berada di kisaran USD 15.500 per ton. Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan fluktuasi pasokan-permintaan, saham NCKL menjadi pilihan utama kami, didukung oleh potensi pertumbuhan laba dari ekspansi kapasitas produksi dan biaya operasional yang paling rendah di industri. Target harga saham ini dipatok di level IDR 1.200, dengan rasio harga saham terhadap laba (P/E ratio) sebesar 10,3 kali untuk tahun depan.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.