PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasul membukukan laba bersih di kuartal 4 tahun 2024 sebesar Rp 3,007 triliun, turun 14,1% secara tahunan atau year on year dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,501 triliun.

BBTN mencatat pertumbuhan kredit yang solid di kuartal keempat 2024, meningkat 7,3% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan kredit di segmen berisiko tinggi seperti KUR, KAR, dan KRING yang naik 13,9% secara tahunan.

Namun, tingginya rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio / LDR) yang mencapai 93,8% bisa menjadi tantangan dalam penyaluran kredit ke depan. Di samping itu, CoF masih cukup tinggi di angka 4,1%, naik 40 basis poin dari tahun sebelumnya, yang berdampak pada penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income / NII) sebesar 19,3% dan penyusutan margin bunga bersih (net interest margin / NIM) sebesar 88 basis poin menjadi 2,9%.

Meski begitu, BBTN masih memiliki peluang dari penjualan aset dalam jumlah besar di tahun 2025 yang diperkirakan mencapai Rp1,1 triliun. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan di luar bunga. Selain itu, program pemerintah untuk membangun tiga juta rumah juga berpotensi meningkatkan alokasi dana FLPP untuk BBTN tahun depan, yang bisa membuka peluang kenaikan suku bunga.

Di sisi lain, ancaman tetap ada, terutama dari potensi kenaikan CoF jika kondisi likuiditas masih ketat. Selain itu, kinerja pasar yang kurang baik sejak awal tahun bisa terus berlanjut akibat ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi.