Hingga akhir September 2024, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,76 triliun, naik hingga 23,7% dari capaian di periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp7,08 triliun.

Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan, lonjakan laba INDF salah satunya ditopang oleh penjualan bersih per September 2024 yang naik 3,6% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp86,94 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp83,88 triliun.

Pertumbuhan pendapatan INDF didorong oleh kinerja pendapatan yang solid dari segmen Consumer Branded Products (CBP) yang naik 9,1% dan agribisnis yang melonjak 28,3%. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata (ASP). Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah memungkinkan INDF membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp4,3 triliun di kuartal ketiga 2024, berbanding terbalik dengan kerugian kurs yang dialami pada kuartal sebelumnya.

Ke depan, Indofood berpeluang diuntungkan dari fenomena La Nina yang dapat mendukung harga jual produk-produk agribisnis. Selain itu, segmen CBP juga berpotensi diuntungkan dari alokasi bantuan pemerintah dan Pilkada pada kuartal keempat, yang kemungkinan besar akan meningkatkan permintaan produk-produk Indofood.

Namun demikian, Indofood tetap menghadapi ancaman dari pelemahan nilai tukar rupiah dan penurunan daya beli yang lebih rendah dari perkiraan, yang dapat menekan profitabilitas perusahaan di masa mendatang.