Summarecon Agung Tbk (SMRA), salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, mencatat kinerja keuangan yang sangat apik pada kuartal kedua 2024. SMRA berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp754 miliar sepanjang enam bulan pertama tahun 2024. Angka itu naik sebesar 73,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp434 miliar.

Dikutip dari laporan keuangannya, pendapatan SMRA juga melesat sebesar 91,4% atau menjadi Rp5,67 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp2,96 triliun.
Pertumbuhan pendapatan yang sangat kuat ini terutama didorong oleh lonjakan hampir 390% di sektor residensial, yang menyumbang sekitar 68% dari total pendapatan perusahaan, berkat adanya insentif pajak untuk rumah dengan harga di bawah Rp5 miliar.

Terdapat sejumlah faktor yang berpotensi mendukung kinerja SMRA ke depan, yaitu perpanjangan insentif PPN hingga akhir 2024 yang diharapkan dapat menjaga pertumbuhan penjualan properti dan mendukung pemasaran di pasar yang lebih luas, sementara kondisi pasar yang membaik berpotensi mendorong performa perusahaan lebih lanjut dengan kemungkinan pemisahan anak perusahaan dan suku bunga yang lebih rendah.

Namun, SMRA juga menghadapi risiko di tahun 2025, di mana penghapusan insentif pajak dan penerapan pajak yang lebih tinggi dapat menghambat pertumbuhan, mengingat sektor properti menyumbang 74% dari total pendapatan perusahaan.