MDKA baru-baru ini mengumumkan selesainya pra-studi kelayakan (PFS) TB Porphyry, dengan sub-level caving (SLC) diperkirakan akan mulai berproduksi pada 2026 dan fase pertama dan kedua dari block-caving (BC) masing-masing pada 2031 dan 2034. MDKA memproyeksikan NPV sebesar USD 2.1 miliar (20% IRR; berdasarkan estimasi arus kas dari cadangan saat ini) dan USD 3 miliar (~20% IRR, cadangan saat ini + sumber daya tereka). Mempertimbangkan angka-angka ini, kami mengubah metode penilaian kami untuk TB Porphyry menjadi DCF dan menggunakan EV/Resource untuk sumber daya yang tersisa. Kami mempertahankan peringkat HOLD kami dengan TP lebih rendah di IDR 3,300 per saham.
Salah satu tambang tembaga terbesar. Berdasarkan PFS TB Porphyry, proyek TB Copper memiliki sumber daya mineral sebesar 1.7 miliar ton bijih dengan kandungan 0.47% tembaga dan 0.5% g/t emas. Proyek tersebut juga memiliki 289 juta ton cadangan bijih dengan kandungan 0.56% tembaga dan 0.65 g/t emas, memberikan cadangan tembaga sebesar 1.6 juta ton.
Rencana penambangan tiga fase. MDKA akan mulai dengan menggarap tambang sub-level cave (SLC) sebelum pindah ke block cave (BC), yang akan memberikan cash flow dan mengurangi pendanaan yang diperlukan untuk pengembangan tambang BC. Perusahaan memproyeksikan pengembangan tambang SLC dan produksi konsentrat pertama akan dimulai pada tahun 2026 (Fase 1), sedangkan tambang BC akan mulai beroperasi pada tahun 2031, memberi MDKA tambahan kapasitas produksi sebesar 10 juta ton. Terakhir, MDKA berencana untuk meningkatkan produksi dari tambang BC menjadi 24 juta ton (fase 3) pada tahun 2034 (tambang SLC dan BC MDKA memiliki cadangan masing-masing sebesar 35.2 juta ton bijih dan 254.1 juta ton bijih).
Pendanaan tambahan dari tambang SLC. PFS mempertimbangkan investasi modal pra-produksi sebesar USD 757 juta (tambang SLC) dan USD 2 miliar (tambang BC). Namun demikian, arus kas yang dihasilkan oleh tambang SLC akan mengurangi dana yang dibutuhkan untuk pengembangan tambang BC menjadi sekitar USD 335 juta. Proyeksi maksimum pendanaan yang dibutuhkan oleh MDKA adalah USD 1.1 miliar.
Estimasi NPV sebesar USD 2.1-USD 3 miliar. MDKA memperkirakan all-in sustaining cost (AISC) untuk tambang SLC dan BC akan mencapai USD 1.0/lb tembaga (net of gold credit), sementara proyeksi biaya operasi untuk kedua tambang masing-masing adalah USD 24.8/ton dan USD 13.8/ton. Selain itu, MDKA memproyeksikan NPV sebesar USD 2.1 miliar (20% IRR; berdasarkan perkiraan arus kas dari cadangan saat ini) dan USD 3 miliar (~20% IRR, cadangan saat ini + sumber daya tereka).
HOLD, TP IDR 3,300. Kami mengubah metode valuasi kami untuk TB Porphyry menjadi DCF (sebelumnya: EV/Resources), menggunakan proyeksi pengeluaran dan volume produksi perusahaan. Perhitungan kami menghasilkan NPV TB Porphyry sebesar USD 2.0 miliar (sebelumnya: USD 4.76 miliar). Kami menggunakan EV/Resources untuk memvaluasi sumber daya yang tersisa. Kami mempertahankan peringkat HOLD kami dengan TP lebih rendah di IDR 3,300 per saham (sebelumnya: IDR 4,400). Risiko downside: 1) produksi yang lebih rendah dari perkiraan; 2) penurunan harga nikel yang lebih cepat dari perkiraan; 3) perubahan regulasi.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.