Venturing into Metal Realm

Kami menginisiasi coverage untuk TPMA dengan rekomendasi BUY dan TP di IDR 720 menggunakan metode DCF dengan asumsi (WACC: 11.4% dan terminal growth: 1.5%) merefleksikan 7.0x PE dan 3.5x EV/EBITDA FY24F. Perusahaan ini memiliki potensi pertumbuhan yang besar seiring pertumbuhan pada volume angkutan komoditas batu bara dan nikel dengan tingkat eksposur terhadap harga komoditas yang cenderung lemah dengan korelasi di angka 0.39. Ditambah strategi TPMA dalam menjalin kerjasama dengan Tsinghan mampu menambah profibilitas perusahaan kedepannya.

Apa yang membuat TPMA menarik? PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) merupakan perusahaan pelayaran Indonesia sejak 2005 yang menyediakan layanan angkutan batu bara, iron ore, gypsum, pasir, dan woodchips. Setelah mencatatkan kinerja yang gemilang pada FY22 dengan total angkutan sebanyak 16.1 juta ton (+44.5% yoy) mentranslasikan total laba bersih mencapai USD 14.3 juta (+261.1% yoy) dengan CAGR-5 tahun +13.5%, kami percaya bahwa TPMA masih dapat bertumbuh kedepannya melihat ada beberapa katalis seperti: 1) Penambahan 2 set kapal tunda yang berpotensi untuk menambah volume angkutan sebesar +19.5% yoy pada FY23F. 2) Joint-venture dengan Tsinghan untuk mengangkut nickel yang berpotensi untuk menambah laba bersih hingga USD 4.6 juta di FY26F. 3) Beban hutang yang terus menurun dari tingkat DAR selama 5 tahun terakhir yang turun dengan CAGR: -28.4% yang berpotensi untuk menurunkan tingkat beban keuangan sebesar -48.6% di FY23F.

Tsinghan sebagai partner masa depan. TPMA telah menandatangi kerja sama dengan salah satu pemain nickel terbesar asal Cina yaitu Tsinghan untuk melakukan aktivitas pengangkutan dan pengantaran nikel dengan nama PT Trans Logistik Perkasa. Kerja sama tersebut akan mulai beroperasi pada awal tahun 2024 dengan armada awal sebanyak 15 dan terus akan bertambah hingga 60 unit. Pada tahun pertama PT Trans Logistik Perkasa akan mengangkut 3 juta ton nikel atau ditranslasikan sebagai pendapatan tambahan USD 1.1 juta untuk TPMA. Hal ini berpotensi untuk terus naik dan meraup ~USD 4.6 juta pada 2026 (Asumsi seluruh armada terpakai: 60 kapal).

Rekomendasi: BUY TP IDR 720 (3.5x EV/EBITDA). Melihat potensi pertumbuhan pada industri perkapalan khususnya tug and barges shipping, ditambah strategi TPMA dalam menjalin kerja sama dengan Tsinghan dalam melakukan pengangkutan nikel, kami menilai TPMA memiliki potensi pertumbuhan kinerja keuangan yang tinggi dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, kami menginisiasi rekomendasi BUY untuk saham TPMA dengan TP di IDR 720/saham dengan metode perhitungan DCF dengan asumsi WACC sebesar 11.4% merefleksikan 7.0x P/E dan 3.5x EV/EBITDA FY23F. Risiko utama: 1) Penurunan permintaan kapal 2) Kompetisi yang semakin ketat.