Ikhtisar
Prospek ekonomi Indonesia mendapat tekanan berat di tengah munculnya beban fiskal; pendapatan pajak anjlok 42% pada bulan Januari dan defisit anggaran IDR 31.3 triliun (0.13% dari PDB) per bulan Februari, yang berpotensi menghambat belanja pemerintah. Harga komoditas yang lemah dan sistem administrasi pajak yang masih berantakan telah memperparah kekurangan pendapatan, memicu kekhawatiran atas keberlanjutan fiskal. Meskipun demikian, pemerintah tetap berkomitmen pada kebijakan ekspansif, termasuk rencana ambisius seperti Program Makanan Bergizi Gratis dan THR bagi ASN, di samping target pertumbuhan ekonomi 6.3% untuk tahun 2026. Sementara itu, sektor energi mendapat investasi baru di sektor produksi minyak dan kapasitas penyulingan, sementara pemerintah menargetkan kenaikan 28% dalam investasi energi terbarukan. Di pasar keuangan, sentimen investor masih lemah karena Goldman Sachs menurunkan peringkat Indonesia di tengah risiko fiskal, meskipun Bursa Efek Indonesia telah memperkenalkan transaksi repo baru untuk meningkatkan likuiditas. Sektor otomotif mengalami lonjakan penjualan kendaraan listrik, didukung oleh masuknya Denza dan VinFast, sementara pembangunan infrastruktur, seperti 3,529 stasiun pengisian daya kendaraan listrik baru untuk menyambut momen Lebaran, menandakan peluang pasar jangka panjang. Di bidang politik, spekulasi perombakan kabinet dan ketegangan seputar revisi UU militer telah menimbulkan ketidakpastian, sementara Indonesia terus memperkuat hubungan regional, termasuk menyelesaikan perjanjian terkait Laut Cina Selatan dengan Vietnam. Penyelidikan korupsi semakin intensif; KPK menggerebek Bank BJB dan mantan Komisaris PT Pertamina (Persero) Tbk (Ahok) menghadapi pemeriksaan atas kasus impor bahan bakar. Di dunia ekonomi digital, GoTo membukukan laba bersih tahunan pertamanya, dan adopsi AI dalam pendidikan semakin diminati. Kekhawatiran lingkungan terus berlanjut; denda minyak sawit yang belum dibayar sebesar IDR 300 triliun memicu tindakan penegakan hukum baru, dan pemerintah meluncurkan satgas pengelolaan limbah. Ke depannya, Indonesia harus menyeimbangkan stimulus ekonomi dengan kehati-hatian fiskal untuk menjaga kepercayaan investor dan stabilitas ekonomi jangka panjang.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.
Notifications