Sesuai perkiraan kami pada awal minggu ini, bullish rally terhadap obligasi tenor pendek (2-tahun) masih berlanjut bullish, yang tercermin dari turunnya imbal hasil (yield) INDOGB 2-tahun sebesar -5 bps menjadi 5.91% serta semakin melebarnya selisih yield INDOGB 10-tahun vs 2-tahun sebesar 5 bps menjadi 52 bps kemarin (16/5). Menurut kami, pergerakan ini menunjukkan aksi antisipatif investor atas potensi pemangkasan suku bunga 7DRRR BI mulai 3Q23, meskipun kondisi pasar obligasi global dan terutama negara-negara berkembang tertekan oleh sentimen negatif dari hasil rilis data aktivitas ekonomi Tiongkok (lihat global economic news) dan negosiasi kenaikan batas plafon utang Amerika Serikat yang berkepanjangan. Kami merekomendasikan investor untuk mengambil posisi beli di instrumen tenor pendek. Kami memprediksi yield INDOGB 10-tahun dan Rupiah akan terkonsolidasi dan bergerak flat hari ini dalam rentang masing-masing sebesar 6.4-6.5% dan IDR 14,750-14,850 per USD.
Fixed Income News: Kementerian Keuangan terbitkan SUN senilai IDR 15tn pada lelang SUN kemarin (16/5). Sesuai dengan prediksi kami, pemerintah membatasi suplai baru SUN di tengah permintaan yang tinggi investor, yang tercermin dari jumlah penawaran masuk sebesar IDR 65.45tn. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan lelang SUN terakhir April lalu (11/4) sebesar IDR 45tn. Berdasarkan data ini, kami melihat sentimen bullish atas obligasi dalam negeri masih akan berlanjut. (DJPPR)
Global Economic News: Pemulihan ekonomi Tiongkok pasca-pandemi hilang momentum pada bulan April. Hal ini tercermin dari tingkat pertumbuhan produksi industri, penjualan ritel dan investasi aset tetap yang lebih rendah daripada ekspektasi pasar masing-masing sebesar 5.6% yoy (Mar: 3.9% yoy, Cons Apr: 10.9% yoy), 18.4% yoy (Mar: 10.6% yoy, Cons Apr: 21% yoy), dan 4.7% yoy (Mar: 5.1% yoy, Cons Apr: 5.5% yoy). Kami melihat pelemahan ini telah diantisipasi oleh investor asing melalui aksi jual obligasi pasar negara berkembang dua hari lalu (15/5) dan masih berlanjut hingga hari ini walaupun dengan intensitas yang lebih rendah. Menurut kami, hasil rilis data ini akan berdampak negatif terhadap saham-saham komoditas di IHSG. (Nikkei)
Domestic Economic News: Harga batubara acuan turun di bulan Mei menjadi USD 206.16 per metrik ton (Apr: USD 265.26 per MT). Menurut kami, penurunan ini konsisten dengan kondisi di pasar global. Harga batubara Newcastle turun -12.8% mtd menjadi USD 161 per MT. Mempertimbangkan kondisi ekonomi Tiongkok yang tumbuh lebih rendah daripada konsensus, kami memperkirakan prospek sektor batubara akan semakin tergerus. (Kontan)
Recommendation: FR0096, FR0097, FR0050, FR0075, FR0079, PBS007, PBS034, PBS035.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.