Pasar obligasi, saham, dan komoditas global mengalami koreksi tajam semalam karena bergesernya ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed dari 1X25 bps menjadi 2X25 bps untuk 2H23. Pergeseran ini disebabkan oleh kenaikan data PMI jasa ISM AS di bulan Juni yang diduga akan menjadi pemicu masih berlanjutnya ekspansi di pasar tenaga kerja AS (lihat global economic news). Akibatnya, indeks saham di AS turun di kisaran -1%. Sementara itu, indeks saham zona Euro terkoreksi -3%. Indeks komoditas S&P hanya terkoreksi -0.1%. Indeks obligasi global mengalami koreksi tajam sebesar -0.6% untuk indeks S&P negara-negara maju dan -0.9% untuk EMBI negara-negara berkembang. Imbal hasil (yield) UST dan Bund 10Y masing-masing meningkat 10 dan 15 bps menjadi 4.03% dan 2.63%. Akibat kenaikan yield UST 10Y yang tajam, yield spread INDOGB vs. UST 10Y turun tajam menuju 217 bps. Kami melihat kondisi ini sebagai awal koreksi tajam bagi pasar obligasi dalam negeri, terutama INDOGB 10Y. Untuk menghadapi situasi ini, kami kembali menekankan ekomendasi realokasi portofolio dari long (10Y dan 15Y) menjadi short (2Y). Kami memperkirakan yield INDOGB 10Y akan tertekan menuju rentang 6.25-6.35% hari ini, yang diikuti berlanjutnya tekanan depresiasi Rupiah dalam rentang IDR 15,100-15,200 per USD.
Fixed Income News: Pemerintah peroleh IDR 2.5tn dari penerbitan FR0065 melalui skema private placement. Transaksi penerbitan FR0065 dengan kupon bunga 6.625% dilakukan pada tanggal 27 Juni lalu dengan besaran yield 6.24%, lebih rendah dari yield pasar sebesar 6.33%). Seri FR0065 merupakan seri yang dapat diperdagangkan. (Kontan)
Global Economic News: PMI jasa ISM AS naik di luar dugaan pada bulan Juni menjadi 53.9 (May: 50.3; Cons Jun: 51). Kembali meningkatnya ekspansi sektor jasa Amerika Serikat di bulan Juni diperkirakan akan membuat pasar tenaga kerja AS kembali mengalami ekspansi. Hal ini tercermin pada rilis ADP nonfarm employment change bulan Juni yang naik melebihi ekspektasi menjadi 497,000 (May: 267,000; Cons Jun: 228,000). Akibatnya, proyeksi pasar terhadap kenaikan suku bunga Fed bergeser dari 1X25 bps menjadi 2X25 bps pada bulan Juli (92%) dan November (44%). (Wall Street Journal)
Domestic Economic News: Realisasi bea ekspor CPO 1H23 capai IDR 15.4tn. Nilai ini setara dengan 51.5% target penerimaan bea ekspor Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Target penerimaan ini krusial bagi implementasi program industrialisasi CPO melalui subsidi produksi biodiesel yang dananya mencapai IDR 146.6tn. (Kontan)
Recommendation: FR0040, FR0081, FR0084, FR0086, FR0089, FR0094, PBS017, PBS036.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.