Pasar obligasi global mendapatkan angin segar dari kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Tiongkok (PBOC) Jumat lalu (9/6) yang menyebabkan kenaikan 0.1% atas indeks S&P untuk obligasi negara-negara maju maupun indeks EMBI untuk obligasi negara-negara berkembang. Imbal hasil (yield) Bund 10Y juga mengalami penurunan sebesar 3 bps menjadi 2.38%, tetapi yield UST 10Y malah mengalami kenaikan sebesar 2 bps menjadi 3.74%. Menurut kami, kenaikan yield UST 10Y tersebut dipicu oleh kehati-hatian investor menjelang pengumuman suku bunga serta proyeksi terbaru ekonomi AS pada hari Rabu waktu setempat (14/6). Sementara itu, pasar obligasi domestik bergerak positif akibat sentimen optimis yang dipicu kebijakan moneter PBOC. Sayangnya, pergerakan ini masih belum bisa membalikkan posisi bullish steepening selisih yield INDOGB 10Y vs. 2Y yang masih tertekan (lihat Chart 2). Kami memperkirakan yield INDOGB 10Y akan mengalami konsolidasi dalam rentang 6.3-6.4% hari ini yang diikuti pelemahan Rupiah menuju rentang IDR 14,850-14,950 per USD.
Fixed Income News: Fitch memprediksi penerbitan obligasi korporasi 2023 lebih rendah dari 2022. Ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab hal ini. Pertama, kebijakan suku bunga tinggi pada tingkat global maupun nasional yang membuat mahal biaya pendanaan (cost of fund). Kedua, nilai jatuh tempo obligasi domestik yang lebih rendah di 2023 sebesar IDR 60tn (2022: IDR 80tn). Ketiga, risiko gagal bayar obligasi PT Waskita Karya yang akan membuat investor lebih berhati-hati dalam penilaian risiko terutama terhadap para emiten BUMN konstruksi. (Emitennews)
Global Economic News: PBOC beri sinyal pemangkasan suku bunga acuan MLF di minggu ini. Rencana pemangkasan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) disiarkan oleh kantor berita keuangan milik pemerintah Tiongkok, Securities Daily. Pengumuman pemangkasan suku bunga MLF diperkirakan pada hari Kamis (15/6). Menurut kami, hal ini merupakan berita positif bagi pasar yang tengah dibayang-bayangi kenaikan suku bunga puncak (terminal) Federal Reserve. (Reuters)
Domestic Economic News: Cadangan devisa Bank Indonesia menyusut pada bulan Mei menjadi IDR 139.3tn. Nilai cadangan devisa ini setara dengan 6.1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang jangka pendek. untuk. Menurut kami, penurunan cadangan devisa BI disebabkan oleh upaya menstabilkan nilai tukar USD/IDR yang terdepresiasi -2.1% mtd hingga level IDR 14,993 per USD per tanggal 31 Mei (31/5) (Kontan)
Recommendation: FR0098, FR0050, FR0079, FR0081, FR0040, FR0084, FR0086, PBS017.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.