Pasar saham AS ditutup melemah pada Rabu (18/12): Dow -2.58%, S&P 500 -2.95%, Nasdaq -3.62%. Meskipun suku bunga telah dipangkas sebesar 25 basis poin, pasar saham tetap merosot pada hari Rabu setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan memangkas lebih sedikit tahun depan daripada yang diproyeksikan sebelumnya. Yield UST 10Y menguat +2.91% (+0.128 bps) ke 4.520%, dan USD Index naik +1.22% ke 108.2.

 

Pasar komoditas mayoritas bergerak beragam pada Rabu (18/12); minyak WTI +0.71% ke level USD 70.58/bbl, minyak Brent -0.53% ke level USD 72.95/bbl, batubara -1.34% di level USD 128.60/ton, dan CPO -4.31% ke level MYR 4,530. Harga emas terpantau melemah -2.33% ke level USD 2,585/toz).

 

Bursa Asia ditutup melemah Rabu (18/12): Kospi +1.12%, Hang Seng +0.83%, Nikkei -0.72% dan Shanghai +0.62%. IHSG ditutup melemah -0.70% ke level 7,107.9. Investor asing hari ini mencatatkan keseluruhan net sell sebesar IDR 473.9 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell sebesar IDR 800.9 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing sebesar IDR 327 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBCA (IDR 343.6 miliar), BBRI (IDR 266.4 miliar), dan BMRI (IDR 141.3 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh CUAN (IDR 29 miliar), EXCL (IDR 25.6 miliar), dan SMGR (IDR 24.3 miliar). Top leading movers emiten BREN, ADRO, CUAN, sementara top lagging movers emiten BMRI, BYAN, BBCA.

 

Pagi ini, Kospi tercatat melemah -2.14%, sementara Nikkei mencatatkan pelemahan -1.71%. Kami memperkirakan IHSG bergerak melemah, didorong sentimen melemahnya pasar AS dan regional.