Bursa AS pada hari Senin kemarin tercatat menguat : DJIA +1.20%, S&P500 +0.89%, dan Nasdaq +0.39%. Penguatan dari bursa AS ditopang dari sentimen sektor perbankan, dimana UBS telah setuju untuk membeli Credit Suisse dengan total USD3,2 miliar. Sedangkan untuk terkait untuk kenaikan suku bunga Bank Sentral, Investor memperkirakan The Fed akan meningkatkan suku bunga 25 bps namun diperkirakan bahwa untuk kedepannya kenaikan suku bunga tidak akan dilakukan lagi melihat turmoil di sektor perbankan.  Untuk Senin kemarin, data Yield UST 10 tahun tercatat menguat (+1.30%) menjadi 3.48% dan USD Index menurun (-0.41%) di level 103.28.

 

Dari pasar komoditas, CPO tercatat melemah -3,34% ke RM3,790/ton, nikel tercatat melemah -3,16%, emas menguat +0.49%, batu bara melemah (-0.57%). Sementara itu, harga Brent menguat (+1.36%) menjadi USD67.65/bbl.

 

EIDO tercatat menguat +0.23% ke level 22,05. Pada akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah -0.98% ke level 6,612.5. Top leading movers emiten BBCA, BRMS, INKP  sementara top lagging movers emiten GOTO, TLKM, BYAN. Investor asing kemarin mencatatkan keseluruhan net sell sebesar IDR583 miliar. Pasar reguler asing mencatatkan net sell sebesar IDR426.7 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net sell sebesar IDR156.3 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBRI (IDR 104.3 miliar), GOTO (IDR 96.7 miliar), dan TLKM (IDR 64.3 miliar). Net BUY asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBCA (IDR34.7 miliar), HMSP (IDR 18.9 miliar), dan MEDC (IDR 13.5 miliar).

 

Terdapat tambahan 234 kasus baru COVID-19 di hari Senin (20/03) dengan positivity rate sebesar 9.03% (total kasus aktif: 3,660). Sebanyak 411 pasien telah sembuh dengan recovery rate sebesar 97.6%.

 

Bursa Asia pagi ini terpantau dibuka mix cenderung menguat: Nikkei -1,42%; Kospi +0.72%; ASX200 +1.33%. IHSG kami perkirakan bergerak menguat hari ini ditopang dari penguatan di global maupun regional.