9M23: Laba bersih +107.8% YoY

DRMA mencatatkan pertumbuhan pendapatan 3Q23 yang cukup signifikan (+16.0% QoQ, +40.9% YoY) sejalan dengan pertumbuhan penjualan otomotif nasional (4W: +11.4% QoQ, 2W: +10.3% QoQ) yang didorong oleh: (1) normalisasi dari penurunan yang terjadi di 2Q23 akibat libur Idul Fitri dan (2) momentum GIIAS yang dilaksanakan pada 10-20 Aug-23. Kinerja positif tersebut mendorong pendapatan 9M23 DRMA secara akumulatif sebesar +59.7% YoY menjadi IDR 4.2 triliun, sejalan dengan perkiraan kami (77.0% dari proyeksi FY23F SSI). Semua segmen bisnis DRMA juga mencatatkan pertumbuhan, dengan segmen utamanya yaitu 2W berhasil tumbuh +53.9% YoY, sejalan dengan penjualan 9M23 2W nasional yang naik +30.7% YoY dan telah mencapai 4.7 juta unit (in line dengan ekspektasi penjualan nasional kami, 78.7% proyeksi FY23F SSI) dengan AHM sebagai market leader (79% pangsa pasar) dan juga merupakan pelanggan terbesar DRMA (86.2% penjualan 2W DRMA). Segmen 2W juga mencatatkan angka GPM yang tumbuh +539bps YoY menjadi 21.4%, sehingga turut mendorong pertumbuhan margin keuntungan DRMA dan meningkatkan laba bersih DRMA secara konsolidasi menjadi IDR 519 miliar, angka pertumbuhan yang signifikan (+107.8%), sejalan dengan estimasi kami (78.1% proyeksi FY23F SSI, 89.8% konsensus). Angka tersebut termasuk one-off gain dari negative goodwill hasil akuisisi Trimitra Chitrahasta (“TCH”, IDR 56 miliar) yang dilakukan di Jan-23. Tanpa memperhitungkan one-off gain pun, laba bersih DRMA masih tumbuh signifikan (+85.4% YoY).

 

Pertumbuhan kinerja TCH pasca akuisisi

Kami menilai kinerja positif TCH membuktikan ketepatan langkah akuisisi DRMA untuk melakukan ekspansi bisnis. Hingga 9M23, TCH telah membukukan pendapatan IDR 512 miliar, sejalan dengan estimasi kami (73.1% proyeksi FY23F), yang merefleksikan 12.1% dari total pendapatan DRMA. Adapun revenue mix TCH terutama berasal dari penjualan komponen mobil yang turut mendorong kinerja segmen 4W DRMA (selain proyek baru suspension member Yaris Cross di tahun ini). Perlu diperhatikan, segmen 4W DRMA tercatat sebagai segmen dengan pertumbuhan penjualan 9M23 tertinggi (+78.3% YoY) diikuti oleh kenaikan kontribusinya terhadap total pendapatan DRMA menjadi 33.3% (9M22: 29.8%). Tak hanya itu, kami juga memperhatikan DRMA berhasil untuk meningkatkan margin keuntungan TCH pasca akuisisi, bahkan kini telah mencapai target yang dipasang di awal tahun yaitu 6% (3Q23: 6.2%, 2Q23: 4.9%, 1Q23: 4.4%).

 

BUY, TP IDR 1,900. Seiring dengan beberapa katalis positif yang telah kami jabarkan di atas, kami memproyeksikan pendapatan dan laba bersih FY23F DRMA masing-masing dapat mencapai IDR 5.5 triliun (+41.2% YoY) dan laba bersih mencapai IDR 665 miliar (+68.6% YoY). Tanpa memperhitungkan one off gain, laba bersih DRMA diperkirakan mencapai IDR 609 miliar (+54.4% YoY). Ke depan, kami juga melihat DRMA akan segera masuk ke proyek EV melalui battery pack dan charging station. Kami mempertahankan rating BUY DRMA dengan TP IDR 1,900, mencerminkan 12.2x PE FY24F.