Kami mengunjungi event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang digelar pada 15-25 Februari 2024 dan menampilkan 23 merek mobil (4W) dan 22 merek motor (2W). Pameran otomotif tahunan ini dihadiri lebih dari 500 ribu orang, dengan nilai total transaksi mencapai IDR 3.1 triliun (per 24 Februari). Berikut catatan kami dari event tersebut.

• EV Menjadi Bintang: Di IIMS 2024, kami melihat banyak merek 4W yang mengandalkan model bertenaga listrik (EV) sebagai bintang utama, seperti MG, Wuling, Hyundai, Chery dan masih banyak lainnya. Acara ini juga menghadirkan dua pendatang baru di pasar EV Indonesia, BYD (China) dan VinFast (Vietnam).
• Kuda Hitam dari Tiongkok: BYD menandai debutnya di Indonesia dengan meluncurkan 3 tipe 4W baru di IIMS 2024: Dolphin, Atto 3, dan Seal. BYD Dolphin merupakan hatchback 5 kursi dengan range 490km yang ditawarkan dengan harga IDR 425 juta, BYD Atto 3 merupakan SUV medium 5 kursi dengan range 480km dan ditawarkan dengan harga IDR 510 juta, dan BYD Seal adalah sedan performa tinggi dan ditawarkan dalam 2 varian: Premium (230 kW, range 650km, IDR 629 juta) dan Performance (390 kW, range 580km, IDR 719 juta). Selain ketiga model tersebut, BYD juga menampilkan mobil MVP luxury bertenaga listrik dengan 7 kursi (Denza D9) yang rencananya akan diluncurkan tahun depan. Semua model BYD dilengkapi dengan ‘blade battery’ yang diklaim lebih aman, bertenaga dan tahan lama dibandingkan baterai EV lainnya. Untuk mendukung operasionalnya di Indonesia, BYD telah membuka 8 dealer dan berencana akan membuka lebih banyak lagi dalam waktu dekat.
• Pendatang Baru Vietnam: VinFast, produsen mobil Vietnam yang baru berdiri pada 2017, membawa enam model 4W ke , dan dua diantaranya akan segera dijual di Indonesia: VinFast VF5 (IDR 225-250 juta) dan VinFast VF e34 (IDR 288-300 juta). VinFast juga memperkenalkan konsep “sewa baterai”; dimana pengguna VinVast dapat menyewa baterai secara terpisah dengan harga IDR 1 juta per bulan (0-3,000km) dan IDR 1.5 juta per bulan (3,000km – tidak terbatas), dengan penggantian gratis ketika kondisi baterai turun ke bawah 70%. Konsep ini membantu menurunkan harga produk VinFast dan menawarkan kepraktisan bagi penggunanya. Untuk mendukung operasionalnya di Indonesia, VinFast berencana membuka 7 showroom dan pabrik berkapasitas 50,000 unit per tahun di Indonesia.
• Model Baru dari Pemain Lama: Selain dua pendatang baru tersebut, kami juga melihat beberapa model 4W EV baru seperti Hyundai Kona (yang diperkirakan harganya sekitar IDR 550 juta), Wuling Cloud EV (belum ada perkiraan harga), Chery Omoda E5 BEV (~IDR 488 juta), dan MG 4 EV (IDR 433 juta).
• ICE dan Hybrid: Meski didominasi oleh kendaraan listrik, ada model ICE yang menarik perhatian pengunjung IIMS 2024 yakni Suzuki Jimny varian 5 pintu, dengan lebih dari 1,200 SPK. Jimny 5 pintu ditawarkan dalam 4 varian, dengan harga mulai IDR 462-478.6 juta. Sejumlah produk ICE dan Hybrid lain yang ditampilkan di antaranya Honda BR-V N7X (IDR 319-363 juta), Toyota Vellfire Hybrid (IDR 1.7-1.8 miliar) dan Toyota Corolla GR (IDR 1.2-1.3 miliar).
• 2W EV: Kami juga mengunjungi pameran 2W di IIMS 2024, yang diikuti oleh 22 merek. Sejumlah pabrikan juga memamerkan model EV terbaru mereka, antara lain Honda EM1 e (IDR 40 juta), Polytron Fox-S (IDR 16 juta) dan Gesits G1 (~IDR 30 juta).Kami memberikan rating NETRAL terhadap sektor otomotif karena meningkatnya daya saing pesaing kendaraan listrik (EV) Tiongkok, yang secara bertahap dapat menekan pangsa pasar ASII sebesar 3-4% dalam dua tahun ke depan. Kami meyakini bahwa ASII, pada valuasinya saat ini (6.7x PE FY24), memiliki risiko downside yang minimal. Namun, karena terlambatnya ASII memasuki pasar EV yang sedang ‘meledak’, kami tidak melihat ada katalis positif jangka pendek untuk ASII. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menurunkan rating ASII dari BUY menjadi HOLD dan menurunkan target harga kami menjadi IDR 5,600 (+7.2% upside) per saham dari IDR 7,600 per saham. Namun, semakin populernya EV akan menguntungkan DRMA karena produsen komponen tersebut tengah memperluas bisnisnya ke ekosistem kendaraan listrik (baterai, battery swap, dan battery management). Kami mempertahankan rating BUY untuk DRMA dengan TP sebesar IDR 1,600, merefleksikan 10.3x PE FY24 (20% lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis, yang masih cukup wajar mengingat ROE perusahaan yang berada di atas rata-rata ]28.8% pada FY24F]).