Kami melihat ketertarikan investor pada saham AUTO (harga sahamnya melonjak +54,1% YTD) di tengah peningkatan margin dari semua segmen bisnisnya, yang mendongkrak GPMnya ke 16,1% di 1Q23 vs. 12,5% pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan margin ini didorong antara lain oleh kenaikan harga jual dan volume penjualan (terutama di segmen manufaktur), dan pengurangan diskon di segmen trading. Kami memperkirakan bahwa ekspansi margin ini akan berlangsung hingga akhir tahun. Saham AUTO saat ini diperdagangkan di 6,3x P/E FY23F, -42,9% lebih rendah dari peers lokal, dan -51.6% lebih rendah dari peers regional. Risiko upside/downside meliputi: 1) Margin lebih tinggi/lebih rendah dibanding perusahaan sejenis dan 2) Penjualan otomotif nasional lebih tinggi/lebih rendah dari tahun lalu.

 

Pertumbuhan segmen utama AUTO (Manufaktur)

Seiring dengan stabilnya supply semikonduktor di tahun ini, penjualan otomotif nasional meningkat, terutama 2W yang ditargetkan mencapai 5.8 juta unit di FY23F (+11.1% YoY), direvisi naik oleh AISI dari sebelumnya hanya 5.5 juta unit, sementara untuk target penjualan 4W stabil berada di angka 1 juta unit. Kami menilai hal tersebut akan turut mendorong kinerja segmen utama AUTO, yaitu segmen manufaktur (58.5% penjualan) tepatnya pada penjualan komponen 2W (45% dari penjualan segmen manufaktur) dengan AHM (Astra Honda Motor, ATPM motor honda yang menguasai 79% pangsa pasar penjualan 2W nasional) sebagai pelanggan terbesarnya (24.0% total penjualan AUTO). Perlu dicatat, 63% penjualan segmen manufaktur AUTO berasal dari grup Astra.

 

AUTO juga menjangkau segmen aftermarket melalui dealer serta modern retail

Selain bergerak di bisnis manufaktur komponen otomotif, AUTO juga memiliki segmen bisnis trading (41.5% dari penjualan AUTO) yang berfokus kepada penjualan aftermarket. Saat ini, AUTO memiliki jaringan distribusi komponen otomotif terbesar di Indonesia, meliputi 46 dealer utama (di luar Jawa & Bali) dan mencakup lebih dari 15,000 retailer, serta telah menyuplai komponennya ke pasar internasional terutama Asia (penjualan ekspor mencapai 11% dari segmen trading). Tak hanya itu, AUTO juga memiliki 380 gerai modern retailer (79% tersebar di area Jawa) yang menargetkan penjualannya langsung ke end-customer, baik untuk servis 4W melalui Shop & Drive serta Astra Otoservice, maupun layanan 2W melalui Shop & Bike serta Motoquick. Modern retail tersebut ditargetkan untuk membuka 10 gerai baru di tahun ini dan saat ini telah mencapai 14% dari pendapatan segmen trading AUTO.

 

Memanfaatkan momentum, AUTO terus berinovasi melalui EV dan produk kesehatan

Di tahun lalu (Juni 2022), AUTO telah merilis Astra Otopower  yang memproduksi fasilitas charging station EV dan saat ini telah tersedia sebanyak 9 unit berlokasi di gerai Astra Otoservice dan rest area. Walaupun penjualan EV dalam negeri masih sangat kecil (<5% penjualan otomotif nasional), kami melihat Astra Otopower merupakan strategi yang baik untuk mempersiapkan AUTO menjadi salah satu pionir dalam infrastruktur EV. Selain bergerak di industri otomotif, AUTO juga memproduksi beberapa unit produk kesehatan, termasuk autoclave (alat sterilisasi medis), high flow nasal cannula (alat bantu pernafasan), dan USG 2D yang telah mulai dikembangkan sejak April 2020 sejalan dengan himbauan pemerintah untuk meningkatkan TKDN alat kesehatan dalam negeri, namun kontribusi dari segmen tersebut masih sangat kecil terhadap sales AUTO (~1%).