Pertumbuhan Penjualan 2W dan 4W di 2M23

Penjualan 2W di bulan Feb-23 tumbuh signifikan secara YoY sebesar +56.3% mencapai 575,502 unit dan mendongkrak penjualan 2W secara akumulatif di 2M23 mencapai 1.2 juta unit (+46.7% YoY), melebihi level prepandemi (+8.2% 2M19) dan perkiraan SSI (21.7% proyeksi FY23F). Mayoritas penjualan 2W nasional berasal dari motor skutik, yaitu 90.4% dari total penjualan. Selain itu, penjualan 4W di bulan Feb-23 juga naik +7.4% YoY menjadi 86,954 unit dan mendongkrak penjualan secara akumulatif di 2M23 sebesar +9.6% YoY mencapai 181,077 unit. Angka tersebut telah melampaui level prepandemi (+10.4% 2M19) dan sejalan dengan perkiraan SSI (18.1% proyeksi FY23F). Terkait market share, ASII kembali berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader baik di 4W (market share: 53.6%, terutama melalui brand Toyota dan Daihatsu) serta 2W (>70% melalui brand Honda). Ke depan, kami memproyeksikan penjualan 4W dan 2W nasional di akhir tahun ini (FY23F) masing-masing akan berada di level 1 juta unit dan 5.5 juta unit. Perlu diperhatikan penjualan 4W telah melampaui +1.7% level prepandemi sejak tahun lalu, namun pertumbuhan penjualan FY22 2W masih tertinggal -19.5% di bawah level prepandemi.

 

Keberhasilan IIMS 2023

Kami melihat event IIMS (Indonesia International Motor Show) yang diselenggarakan di Feb-23 disambut baik oleh masyarakat dan turut merefleksikan pertumbuhan permintaan otomotif di awal tahun ini. Event tersebut berhasil menggait 468ribu pengunjung (+23.9% YoY) dan mencatatkan 15,622 unit penjualan kendaraan dengan nilai transaksi mencapai IDR 5.3 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencatatkan transaksi 9,634 unit dan IDR 3.3 triliun. Sebagai market leader, pemesanan (SPK) kendaraan brand Toyota di IIMS 2023 mencapai 1,947 unit dengan penjualan terbanyak berasal dari merk Avanza termasuk Veloz (515 unit), Innova Zenix (403 unit), dan Raize (265 unit). Perlu diperhatikan, pemesanan MPV beberapa kompetitor Avanza tercatat lebih tinggi, seperti Stargazer (747 unit, 48% total pemesanan Hyundai) dan Xpander (~1,000 unit, 62% total pemesanan Mitsubishi). Sedangkan untuk SUV, kami memperhatikan semakin tinggi nya kompetisi yang terlihat dari rilisnya beberapa model baru seperti Cherry Omoda5 yang berhasil mencatatkan pemesanan 492 unit (72% total pemesanan Cherry), lebih tinggi dibandingkan HRV (399 unit) dan Wuling Alvez yang juga baru rilis di IIMS (163 unit), sementara kompetitor terkuat diposisikan oleh Hyundai Creta (522 unit).

 

Menunggu Konfirmasi Insentif EV

Update terbaru terkait insentif EV, pemerintah akan memberikan subsidi untuk EV mulai 20 Maret 2023 dengan syarat memiliki kandungan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 40%. Jumlah subsidi untuk 2W EV adalah sebesar IDR 7 juta, sementara insentif untuk 4W masih menunggu rinciannya. Menperin mengungkapkan ada 3 merek 2W EV yang TKDN nya sudah memenuhi syarat yaitu Volta (NFCX), Selis (SLIS), dan Gesits sementara untuk 4W EV hanya Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV. Subsidi tersebut diusulkan untuk dibagikan kepada 200,000 unit 2W EV, 50,000 untuk 2W konversi, 35,900 unit 4W EV, dan 138 unit bis listrik. Subsidi akan diberikan hanya ke satu NIK dan akan diberikan melalui produsen.

 

Top Pick: DRMA (Kinerja Tertinggi Sepanjang Sejarah)

Kami mempertahankan DRMA sebagai top pick kami dengan TP IDR 920, merepresentasikan 10.3x PE FY23F. DRMA mencatatkan kinerja sangat baik disepanjang FY22 dengan angka pendapatan (IDR 3.9 triliun, +34.1% YoY) dan laba bersih (IDR 394 miliar, +89.1% YoY tanpa memperhitungkan one-off gain dari penjualan aset di Balaraja tahun 2021) tertinggi sepanjang sejarah. Di tahun ini (FY23F), DRMA akan mengoperasikan pabrik 4W baru untuk komponen suspension member dan juga akan mulai masuk ke industry EV melalui komponen dan charging station. Tak hanya itu, DRMA juga telah mengakuisisi 72,75% saham PT Trimitra Chitrahasta yang berpotensi menumbuhkan pendapatan DRMA double digit.