Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5.75% selama 7 bulan berturut-turut. Keputusan ini diambil untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah dari gejolak di pasar global. BI juga mengumumkan rencana penerbitan SRBI (Sertifikat Rupiah Bank Indonesia) sebagai instrumen intervensi nilai tukar tidak langsung menggantikan operation twist. Kami mengapresiasi upaya BI untuk menggunakan instrumen yang lebih berbasis mekanisme pasar dan tidak distortif terhadap sinyal-sinyal di pasar obligasi domestik.
Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5.75% sesuai konsensus (Jul: 5.75%; Cons Aug: & SSI: 5.75%) selama 7 bulan berturut-turut. Keputusan ini diambil demi menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dari tekanan depresasi yang semakin kuat di bulan Agustus akibat memburuknya ekonomi Tiongkok yang disertai dengan mencuatnya kembali krisis gagal bayar utang di sektor properti. Selain itu, meningkatnya kemungkinan Federal Reserve untuk menunda siklus pemangkasan suku bunga dari ekspektasi pasar sebelumnya di 1Q24 menjadi 2Q24 turut memperkuat tekanan depresiasi terhadap Rupiah. Saat ini, pelaku pasar masih mengambil sikap wait-and-see terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Pidato Chairman The Fed Jerome Powell hari Jumat pagi (25/8) waktu setempat (malam waktu Asia) di Simposium Jackson Hole akan menjadi perhatian utama pelaku pasar dalam menentukan ekspektasi terhadap arah kebijakan The Fed. Per (22/8) Rupiah mengalami depresiasi -1.93% mom menjadi IDR 15,315 per USD.
Meskipun demikian, BI menekankan kembali posisi kebijakannya untuk tidak menggunakan suku bunga sebagai instrumen kebijakan dalam menstabilisasi nilai tukar Rupiah. Sebagai alternatif, BI memilih intervensi langsung di pasar valutasi asing, terutama di pasar spot serta domestic non-deliverable forward (DNDF), dan tidak langsung melalui pasar obligasi.
Intervensi BI melalui pasar obligasi akan diubah mulai tanggal 15 September, dari sebelumnya menggunakan operation twist (menjual SBN tenor pendek, membeli SBN tenor panjang) menjadi penggunaan instrumen baru Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). SRBI merupakan instrumen pasar uang jangka pendek (1 minggu hingga 12 bulan) berdenominasi Rupiah yang menggunakan SBN milik BI sebagai underlying asset. SRBI akan diterbitkan tanpa warkat dan dapat diperdagangkan oleh pihak domestik dan asing dengan sistem diskonto. Per 23 Agustus, Kepemilikan SBN BI mencapai IDR 901tn atau 16.4% dari total outstanding SBN yang mencapai IDR 5,491tn (lihat Tabel 1).
Kami menyambut baik rencana penerbitan SRBI karena instrumen ini dapat mengurangi distorsi sinyal-sinyal di pasar obligasi. Salah satunya adalah selisih yield (yield spread) antara INDOGB 10Y Vs. 2Y yang turun menjadi 25 bps per (24/8) dari 48 bps pada (22/8) karena upaya BI untuk memperkuat nilai tukar Rupiah menjadi IDR 15,245 per USD melalui operation twist (lihat Chart 2). Hal ini merugikan para pelaku pasar karena yield spread INDOGB 10Y Vs. 2Y juga memiliki fungsi sebagai indikator prospek pertumbuhan ekonomi masa depan. Penurunan yield spread yang terjadi seharunya menunjukkan sentimen pesimis para pelaku pasar terhadap prospek perekonomian. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi 2H23 cenderung positif setelah rilis data pertumbuhan PDB 2Q23 yang lebih tinggi dari ekspektasi di 5.2% (Cons: 5%).
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.