Surplus neraca berjalan Indonesia turun pada 1Q23 menjadi USD 2.97bn atau 0.9% terhadap PDB akibat pelemahan harga komoditas global yang menggerus surplus neraca dagang barang. Akan tetapi, posisi surplus neraca pembayaran mengalami kenaikan menjadi USD 6.52bn akibat derasnya arus masuk modal asing di 1Q23 yang tercermin dari surplus neraca finansial senilai USD 3.38bn. Kami memperkirakan surplus neraca berjalan dan neraca finansial berpotensi berlanjut di 2Q23. Hal ini berpotensi menjadi katalis positif bagi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia, seven-day reverse repo rate, mulai 3Q23.
Surplus neraca berjalan (current account) Indonesia turun pada 1Q23 menjadi USD 2.97bn atau 0.9% terhadap PDB, masih lebih tinggi dari konsensus tetapi lebih rendah dari proyeksi kami (4Q22: USD 4.18bn atau 0.9% terhadap PDB; Cons 1Q23: USD 2.5bn atau 0.8%; SSI: USD 3.3bn atau 1%). Hal ini disebabkan oleh pelemahan harga komoditas global, yang berakibat pada turunnya surplus neraca dagang barang menjadi USD 14.7bn (4Q22: USD 16.9bn). Surplus neraca dagang barang masih akan berlanjut turun hingga akhir tahun ini sesuai dengan proyeksi awal kami. Hal ini dapat dipantau dari penurunan rata-rata kuartalan harga komoditas unggulan Indonesia, seperti batubara, minyak sawit (CPO) dan nikel yang masing-masing turun sebesar -24.7% qoq, -2.7% qoq dan -11.2% qoq menjadi USD 180, MYR 3,888 dan USD 22,598 per metrik ton untuk 2Q23 yang tengah berjalan (1Q23: USD 239, MYR 3,994 dan USD 23,813 per MT). Oleh sebab itu, kami mempertahankan proyeksi defisit neraca berjalan FY23 sebesar -0.1% terhadap PDB (lihat table 1).
Walaupun surplus neraca berjalan 1Q23 turun, surplus neraca pembayaran 1Q23 meningkat menjadi USD 6.52bn (4Q22: USD 4.73bn) karena derasnya arus masuk modal asing ke pasar finansial Indonesia, terutama pasar obligasi. Hal ini tercermin dari surplus di akun investasi portofolio senilai USD 3bn (4Q22: USD -1.72bn). Pasar obligasi berkontribusi 89.3% terhadap surplus tersebut. Hal ini menyebabkan berbaliknya posisi neraca finansial Indonesia dari defisit pada kuartal sebelumnya menjadi surplus sebesar USD 3.38bn (4Q22: USD -0.12bn). Kami memperkirakan neraca finansial masih akan mencatat surplus pada 2Q23 karena berlanjutnya arus masuk modal asing. Akan tetapi, data untuk periode yang tengah berjalan menunjukkan perubahan kontribusi yang signifikan. Saat ini pasar modal berkontribusi 90% terhadap arus modal masuk asing ke pasar finansial Indonesia (lihat Chart 1). Terhambatnya arus masuk modal asing ke pasar obligasi untuk periode ini disebabkan oleh spekulasi kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve menjadi 5.5% dari puncak terminal saat ini di 5.25%.
Kami melihat surplus neraca berjalan dan finansial pada 2Q23 sebagai katalis positif bagi skenario pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia di 3Q23. Kami memprediksi surplus neraca berjalan dan finansial masih akan berlanjut pada 2Q23. Surplus neraca berjalan kami perkirakan akan terjadi pada tingkat 12-month rolling sum. Sementara itu, surplus neraca finansial akan didukung oleh potensi arus masuk modal asing ke pasar obligasi. Menurut estimasi kami, masih ada gap senilai USD 13bn agar tingkat kepemilikan obligasi dapat kembali ke level sebelum pandemi (lihat Chart 2).
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.