1Q23: Akuisisi Trimitra Chitrahasta. Sepanjang 1Q23, DRMA mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan. Pendapatan 1Q23 DRMA meningkat +57.4% YoY (+15.7% QoQ) mencapai IDR 1.4 triliun, melebihi ekspektasi kami (30.4% proyeksi FY23F SSI, 29.4% konsensus). Semua segmen bisnis DRMA bertumbuh, terutama segmen 4W yang mencatatkan kenaikan penjualan tertinggi yaitu +73.5% YoY (+24.2% QoQ) sehingga meningkatkan kontribusinya terhadap total penjualan 1Q23 DRMA menjadi 30.4% (4Q: 28.3%, 1Q22: 27.6%). Selain itu, segmen 2W yang merupakan segmen utama (54.6% penjualan DRMA) naik +51.0% YoY dan segmen lainnya naik +52.5% YoY, dengan AHM sebagai pelanggan terbesar DRMA (48.0% total pendapatan). Perlu dicatat, salah satu faktor utama yang turut meningkatkan kinerja DRMA di sepanjang 1Q23 adalah hasil akuisisi 72.75% kepemilikan saham Trimitra Chitrahasta (TCH, perusahaan suku cadang otomotif) yang dilakukan DRMA pada Januari 2023. Sepanjang 1Q23, TCH membukukan pendapatan sebesar IDR 140 miliar (target DRMA FY23F: IDR 700 miliar) dengan laba bersih IDR 6.1 miliar (NPM: 4.4%). Hal tersebut turut mendorong laba bersih 1Q23 DRMA yang mencatat peningkatan signifikan menjadi Rp 216 miliar (+86.4% YoY, +49.7% QoQ), di atas ekspektasi kami (51.2% proyeksi FY23F SSI, 47.8% konsensus), yangmana terdapat one-off gain (Rp 56 miliar) dari goodwill negatif hasil akuisisi Trimitra Chitrahasta. Jika one-off gain tersebut tidak diperhitungkan, laba bersih DRMA masih meningkat signifikan menjadi +38,1% YoY.

 

Perubahan Proyeksi. Kami merubah proyeksi kami terhadap kinerja DRMA ke depan seiring kinerja positifnya di 1Q23 yang melampaui ekspektasi kami. Proyeksi pendapatan FY23F dan FY24F DRMA lebih tinggi masing-masing +7.5% dan +10.0% dari proyeksi sebelumnya, seiring juga dengan revisi proyeksi penjualan FY23F 2W nasional menjadi 5.8 juta unit (sebelumnya 5.5 juta unit). Terkait laba bersih, proyeksi FY23F dan FY24F naik masing-masing +28.8% dan +33.3% dibandingkan proyeksi sebelumnya. Proyeksi tersebut merefleksikan potensi pertumbuhan pendapatan DRMA di FY23F sebesar +30.6% YoY dan laba bersih sebesar +38.9% YoY.

 

Katalis lain dari pabrik 4W baru dan industri EV. Selain dari akuisisi Trimitra Chitrahasta, DRMA juga akan mengoperasikan pabrik 4W barunya di tahun ini yang akan meyuplai suspension member ke dua market leader yang memiliki market share ~50% penjualan 4W nasional. Tak hanya itu, DRMA akan masuk ke industri EV melalui komponen dan charging station dan juga sedang membangun dua pabrik anak perusahaannya yaitu DPP (Dharma Precision Parts) dan DCI (Charma Controlcable Indonesia) di Jababeka untuk meningkatkan kapasitasnya. Kami menilai penjualan EV ke depan berpotensi untuk bertumbuhan seiring dengan insentif yang telah diberlakukan oleh pemerintah, baik untuk 2W dengan jumlah subsidi IDR 7 juta sejak 20 Maret 2023 (prioritas pemberian ke UMKM) dan 4W EV melalui potongan PPN dari 11% menjadi 1% sejak di 1 April 2023, sehingga dapat memberikan katalis positif tambahan bagi DRMA.

 

BUY, TP IDR 1,200. Dengan sejumlah katalis positif yang kami jabarkan di atas, kami mempertahankan rekomendasi kami untuk BUY DRMA dengan TP yang kami naikkan menjadi IDR 1,200, mencerminkan 10.3x PE FY23F.