Pasar obligasi domestik menghadapi risiko koreksi tajam hari ini karena koreksi tajam pada pasar obligasi global selama libur panjang Idul Adha (28/6-30/6) yang tercermin dari penurunan indeks S&P untuk obligasi negara-negara maju sebesar -0.5% serta kenaikan imbal hasil (yield) UST dan Bund 10Y masing-masing sebesar 12 bps menjadi 3.84% dan 8 bps menjadi 2.39%. Koreksi ini disebabkan oleh hasil rilis data inflasi inti PCE Amerika Serikat yang hanya turun tipis menjadi 4.6% yoy. Sehingga, spekulasi kenaikan suku bunga terminal Fed sebesar 2X25 bps di 2H23 menguat (lihat global economic news). Investor di pasar obligasi domestik sudah mengantisipasi kemungkinan ini pada lelang SUN Selasa lalu (26/6) yang tercermin dari penurunan penawaran masuk sebesar -50.6% (lihat fixed income news). Kami memprediksi yield INDOGB 10Y akan terkoreksi hari ini menuju rentang 6.3-6.4%, yang diikuti depresiasi Rupiah menuju rentang IDR 15,000-15,100 per USD.
Fixed Income News: Permintaan lelang SUN Selasa lalu (26/6) turun -50.6% menjadi IDR 37.6tn (13/6: IDR 76.2tn). Penurunan ini jauh lebih tajam dari perkiraaan kami sebesar IDR 55-65tn. Menurut kami, penurunan ini disebabkan oleh tindakan antisipatif investor asing menghadapi pengumuman rilis data inflasi PCA Amerika Serikat menjelang libur Idul Adha kemarin. Seiring dengan turunnya permintaan, Kementerian Keuangan mengurangi jumlah SUN yang dirilis menjadi IDR 145n (13/6: IDR 15tn). Alokasi terbesar dinikmati oleh tenor 5-tahun (FR0095) sebesar IDR 3.6tn, yang selanjutnya diikuti oleh tenor 15-tahun (FR0098) sebesar IDR 3.1tn dan tenor 20-tahun (FR0097) sebesar IDR 2.35tn. (DJPPR)
Global Economic News: Inflasi inti PCE AS bulan Mei hanya turun tipis menjadi 4.6% yoy (Prev: & Cons Jun: 4.7% yoy), meskipun inflasi umum PCE melambat sesuai ekspektasi pasar menjadi 3.8% yoy (Prev: 4.4% yoy; Cons Jun: 3.8% yoy). Hasil ini membuat 84% dari analis di pasar yakin bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 5.5% pada bulan Juli. Selain itu, lebih dari 30% analis di pasar mulai memprediksi kenaikan suku bunga 25 bps kedua menjadi 5.75% pada bulan November atau Desember. Apabila the Fed memutuskan mengambil langkah ini, kami memperkirakan Bank Indonesia akan menunda pemangkasan suku bunga 7DRRR hingga 1Q24. (Wall Street Journal)
Domestic Economic News: Pertumbuhan pinjaman perbankan berbalik naik di bulan Mei menjadi 9.4% yoy (Apr: 8.1% yoy). Kenaikan ini disebabkan naiknya tingkat pertumbuhan pinjaman investasi serta modal kerja menjadi masing-masing 11.6% yoy dan 8% yoy (Apr: 9.1% & 7.1% yoy). Kenaikan pertumbuhan pinjaman investasi dan modal kerja konsisten dengan hasil survei PMI manufaktur serta data ekspor dan impor yang mencatat kenaikan sementara aktivitas produksi di sektor manufaktur pada bulan Mei. (Bank Indonesia)
Recommendation: FR0067, FR0076, FR0089, FR0081, FR0040, FR0084, FR0086, PBS017.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.