Sesuai ekspektasi kami, pasar obligasi semalam (9/5) tertekan oleh aksi jual taktis yang dilakukan oleh investor sambil menunggu rilis data inflasi CPI dan PPI Amerika Serikat besok (10/5) dan lusa (11/5). Indeks S&P obligasi negara maju mengalami koreksi -0.2%. Sementara itu, imbal hasil (yield) UST dan Bund 10-tahun meningkat masing-masing sebesar 7 dan 3 bps menjadi 3.51% dan 2.32%. Aksi jual juga terjadi di pasar obligasi negara berkembang yang tercermin dari penurunan indeks EMBI sebesar -0.2%. Sedangkan, aksi jual di pasar obligasi Indonesia lebih terbatas. Kami memprediksi yield INDOGB 10-tahun masih melemah dalam rentang 6.45-6.55% hari ini seiring dengan menipisnya selisih yield INDOGB vs. UST 10-tahun kemarin menjadi 298 bps. Rupiah juga diperkirakan melanjutkan konsolidasi dalam rentang IDR 14,700-14,800 per USD.
Fixed Income News: Kementerian Keuangan akan lakukan lelang SBSN hari ini dengan target indikatif IDR 9tn. Target tersebut setara dengan lelang terakhir tanggal 4 April lalu. Nilai penawaran yang masuk pada lelang tersebut adalah sebesar IDR 24.8tn, sedikit lebih tinggi dari lelang sebelumnya tanggal 21 Maret sebesar IDR 23.5tn. Akan tetapi, nominal yang dimenangkan pada lelang 4 April lebih rendah sebesar IDR 9tn (21 Mar: IDR 11tn). Kami memperkirakan pemerintah masih akan menahan suplai SBSN baru dengan nilai yang dimenangkan sesuai target indikatif atau bahkan lebih rendah. Kami juga memperkirakan animo investor atas lelang pertama SBSN pasca-Lebaran masih akan tetap tinggi, tercermin dari arus masuk dana asing sebesar USD 167.6mn pada Jumat pekan lalu (5/5. (DJPPR)
Global Economic News: Index kepercayaan investor Sentix di zona Euro memburuk pada bulan Mei menjadi -13.1 (Apr: -8.7 & Cons: -8). Memburuknya sentiment investor di zona Euro disebabkan oleh terhambatnya proses disinflasi April, tercermin dari rebound inflasi umum menjadi 7% yoy (Mar: 6.9% yoy). Resiliensi inflasi di zona Euro membuat investor dan pebisnis khawatir terhadap arah kebijakan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) yang berpotensi meneruskan kenaikan suku bunga hingga 3Q23, sesuai dengan prediksi kami. (Investing)
Domestic Economic News: Cadangan devisa Indonesia turun pada bulan April menjadi USD 144.2bn (Mar: 145.2bn). Angka tersebut setara dengan 6.4 bulan impor atau 6.3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Salah satu penyebab turunnya nilai cadangan devisa Bank Indonesia adalah pelunasan Obligasi global pemerintah dengan kode RI0423 senilai USD 1.26bn. Menurut estimasi kami, nilai cadangan devisa likuid BI menurun menjadi USD 130.7bn (Mar: USD 131.6bn). (Bank Indonesia)
Recommendation: FR0095, FR0096, FR0097, FR0098, FR0065, PBS030, PBS032, PBS035.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.