Pasar global tengah melakukan konsolidasi menghadapi potensi sinyal dovish dari the Fed pada pertemuan FOMC hari Rabu mendatang (3/5). Pasar memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga yang terakhir pada bulan ini untuk menjaga momentum penurunan inflasi yang sudah semakin membebani sektor perbankan Amerika Serikat (lihat global econ news). Sementara itu, para pelaku pasar dalam negeri tengah menunggu rilis data inflasi bulan April (Cons: 4.3% yoy atau 0.5% mom; Core: 2.9% yoy). Kami berpandangan konsensus inflasi April teralu optimis dan memprediksi inflasi di 0.7% mom atau 4.7% yoy, lebih tinggi dari konsensus. Kami memprediksi yield INDOGB 10-tahun akan melanjutkan konsolidasi hari ini di rentang 6.55-6.65% yang juga diikuti dengan konsolidasi Rupiah dalam rentang IDR 14,700-14,800 per USD.
Fixed Income News: Total emisi obligasi dan sukuk 2023 naik 7tn di bulan April menjadi IDR 34.5tn. Akan tetapi, nilai total berjalan (outstanding) obligasi dan suku korporasi turun sebesar IDR -4.7tn menjadi IDR 446.7tn dan USD 47.5mn. Sedangkan nilai outstanding SUN naik IDR 68.8tn menjadi IDR 5,537.6tn dan USD 486.1mn. (IDX)
Global Economic News: Pasar prediksi the Fed akan melakukan dovish hike karena inflasi yang masih kuat dan likuidasi Bank First Republic. 93% pelaku pasar memperkirakan suku bunga acuan the Fed naik 25 bps menjadi 5.25% Rabu mendatang karena dua faktor. Yang pertama adalah tingginya resiliensi inflasi Amerika Serikat pada bulan Maret yang terlihat dari bertahannya inflasi inti PCE di level 4.6% (Feb: & Cons: 4.6%) serta penurunan inflasi PCE umum yang tidak terpaut jauh dari consensus menjadi 4.2% yoy (Feb: 5% yoy & Cons: 4.1% yoy). Yang kedua adalah tertekannya sistem perbankan AS alkibat suku bunga tinggi yang tercermin dari likuidasi Bank First Republic. Menurut pandangan kami, kenaikan suku bunga acuan bulan Mei akan menjadi yang terakhir karena para pejabat the Fed berusaha mengantisipasi dampak negatif kebijakan suku bunga tinggi terhadap sektor keuangan AS. (Wall Street Journal)
Domestic Economic News: APB3I minta pemerintah relaksasi kebijakan larangan ekspor tembaga, bauksit, dan timah. Permintaan ini disampaikan oleh Sekretari Jendral Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) Ronald Sulistianto. Tindakan ini diambil oleh para pengusaha karena keputusan pemerintah yang memberikan kelonggaran kepada PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral hingga Mei 2024. Menurut kami, kebijakan mineral pemerintah yang inkonsisten berpotensi berdampak negatif bagi komitmen para pengusaha terhadap investasi smelter. (Kontan)
Recommendation: FR0094, FR0095, FR0096, FR0097, FR0098, FR0086, FR0065.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.