Pasar obligasi dan saham global bergerak sideways pada Jumat lalu (21/7) seiring dengan semakin dekatnya pengumuman suku bunga Fed Rabu mendatang (26/7). Pasar memperkirakan suku bunga acuan Fed funds rate naik 25 bps menjadi 5.5% sesuai dengan petunjuk dari sejumlah pejabat Fed. Menurut kami, kenaikan suku bunga Fed bulan ini adalah yang terakhir seiring dengan melambatnya momentum inflasi di Amerika Serikat. Meskipun demikian, sejumlah pejabat the Fed bersikukuh bahwa kenaikan suku bunga acuan 25 bps kedua pada 2H23 tetap akan dilakukan demi menjaga momentum inflasi. Kami memperkirakan kenaikan suku bunga Fed kedua di 2H23 tidak akan terjadi bila inflasi inti PCE Amerika Serikat turun di bawah 3.9% yoy pada akhir tahun ini. Inflasi inti PCE AS tercatat 4.6% yoy pada bulan Mei, dan pasar berekspektasi inflasi inti PCE AS akan berlanjut turun menjadi 4.2% yoy di bulan Juni. Kami memprediksi yield INDOGB 10Y masih akan tertekan di rentang 6.2-6.3% hari ini dan Rupiah terdepresiasi menuju rentang IDR 15,000-15,100 per USD di tengah berlanjutnya penguatan indeks dolar sebesar 0.2% menjadi 101.1.
Fixed Income News: MDKA akan tawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2023 senilai IDR 2.6tn. Penawaran tersebut dilakukan mulai dari tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus 2023. Obligasi tersebut terbagi atas Seri A senilai IDR 1.08tn dengan kupon 6.75% dan tenor 367 hari serta Seri B senilai IDR 1.47tn dengan kupon 8% dan tenor 3 tahun. PT Pemeringkat Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat ‘idA+’ untuk obligasi PT Merdeka Copper Gold (MDKA) tersebut. (Emitennews)
Global Economic News: Inflasi CPI Jepang naik tipis di bulan Juni menjadi 3.3% yoy (May: 3.2% yoy; Cons : 3.2% yoy). Sementara itu, inflasi inti utama CPI Jepang turun tipis menjadi 4.2% yoy (May: 4.3% yoy; Cons: 4.2% yoy). Hasil ini menunjukkan gejala perlambatan inflasi di Jepang. Sehingga, kami memprediksi Bank Sentral Jepang (BOJ) akan mempertahankan kebijakan moneter ekspansif mereka pada pengumuman minggu depan. (Investing)
Domestic Economic News: Realisasi investasi tumbuh 15.7% yoy pada 2Q23 menjadi IDR 349.8tn (1Q23: 16.5% yoy, IDR 328.9tn). Walaupun realisasi investasi menurut data BKPM tumbuh dua digit, kami memperkirakan pertumbuhan investasi riil 2Q23 stagna di kisaran 2.5% yoy (1Q23: 2.1% yoy) akibat volume penjualan semen yang terkontraksi -3.7% yoy menjadi 13.2 juta metrik ton serta volume penjualan kendaraan komersil yang terkontraksi -5.5% yoy menjadi 50,873 unit. Menurut estimasi kami, volume impor mesin juga menurun -4.3% yoy 1,26bn metric ton. (Kontan)
Recommendation: FR0040, FR0081, FR0084, FR0086, FR0089, FR0094, PBS017, PBS036.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.