Pasar domestik dikejutkan oleh pelemahan Rupiah secara mendadak kemarin yang mencapai 0.9% menjadi 15, 575 per USD. Menurut Bank Indonesia, pelemahan ini bersifat temporer yang disebabkan oleh kenaikan permintaan secara tiba-tiba dari sektor korporasi dan perbankan. Akibat pelemahan tersebut, Indeks ICBI dan IDMA turun -0.1%, yang diikuti koreksi IHSG sebesar -0.8%. Walaupun demikian, yield 10Y INDON masih turun -4 bps menjadi 5.62%. Berkaca pada posisi USD/IDR 1M-NDF yang lebih tinggi dari posisi spot market (IDR 15,628 per USD), kami memprediksi Rupiah masih akan melemah hari ini menuju rentang IDR 15,600-15,700 per USD. Menurut kami, depresiasi Rupiah kemarin disebabkan oleh momentum menjelang pengumuman suku bunga BI 7DRRR. Ekspektasi BI akan menahan suku bunga di level 6% pada bulan ini direspon negatif oleh pasar di pasar valuta asing. Sehingga, kemungkinan kenaikan suku bunga BI 7DRRR sebesar 25 bps menjadi 6.25% pada bulan Desember tetap harus diperhitungkan. Kami memperkirakan BI berpotensi kembali menaikkan suku bunga bila Rupiah kembali terdepresiasi di rentang IDR 15,700-15,900 per USD. Kami juga memperkirakan pergerakan yield 10Y INDOGB hari ini masih akan tertahan di rentang 6.6-6.7%.
Fixed Income News: IIF akan terbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2023 pada bulan Desember. PT Indonesia Infrastructure Finance menargetkan pendanaan IDR 500bn melalui rilis obligasi yang akan dibagi menjadi 3 seri, yaitu Seri A dengan tenor 1 tahun dan kupon bunga 6.25-6.95%, Seri B dengan tenor 3 tahun dan kupon bunga 6.6-7.1%, maupun Seri C dengan tenor 5 tahun dank upon bunga 6.75-7.25%. Penawaran umum direncanakan berlangsung pada 15-18 Desember, dan distribusi pada 21 Desember. (Emitennews)
Global Economic News: Sentimen konsumen AS turun di bulan November tetapi masih lebih baik dari konsensus menjadi 61.3 (Oct: 63.8; Cons: 60.4). Penurunan ini disebabkan oleh memburuknya persepsi konsumen terhadap prospek inflasi di masa mendatang yang tercermin dari kenaikan ekspektasi inflasi 1Y menjadi 4.5% (Oct: & Cons: 4.4%). Kenaikan ekspektasi inflasi ini disebabkan ekspektasi kenaikan harga bahan bakar. Kami melihat hal ini dapat mendorong The Fed untuk tetap mempertahankan retorika hawkish. (Reuters)
Domestic Economic News: Pertamina prediksi konsumsi solar bersubsidi 2023 melebihi kuota. Menurut estimasi PT Pertamina, konsumsi solar bersubsidi FY23 mungkin mencapai 19.6 juta kiloliter (2022: 17.5 juta Kl; Quota: 16.8 juta Kl). Kekurangan kuota ini berpotensi ditutup oleh dana subsidi Pertalite yang konsumsinya diperkirakan lebih rendah dari kuota, yakni sebesar 30.8 juta Kl (2022: 29.34 juta Kl; Quota: 32.56 juta Kl). Untuk mengatasi hal ini, Pertamina telah mengajukan tambahan kuota solar bersubsidi 1.2 juta KL menjadi 18 juta Kl untuk FY23. (Kontan)
Recommendation: FR0096, FR0097, FR0098, FR0100, FR0101.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.