Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5.75% selama 5 bulan berturut-turut. Keputusan ini diambil untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar yang tengah tertekan arus keluar dana asing di kisaran IDR 15,000 per USD. Arus keluar dana asing tersebut disebabkan oleh potensi naiknya suku bunga puncak (terminal) the Fed pada bulan Juli sebesar 25 bps menjadi 5.25%. Menurut kami kenaikan ini masih belum pasti karena akan ditentukan oleh hasil rilis data inflasi dan pasar tenaga kerja Amerika Serikat dalam tiga minggu ke depan. Meskipun menjaga stabilitas nilai tukar tetap menjadi agenda utama BI, kami melihat optimisme yang lebih tinggi dari BI terkait kestabilan inflasi. Akan tetapi kestabilan inflasi tersebut terancam oleh El Niño yang diperkirakan akan berlangsung mulai bulan ini. Berdasarkan peristiwa El Niño 2014-2016, kami memprediksi kenaikan inflasi harga pangan menjadi 5-7% yoy dan inflasi umum menjadi 4-4.3% yoy di 3Q23. Oleh sebab itu, kami memprediksi pemangkasan suku bunga acuan BI dimulai pada bulan September atau Oktober.
Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan sesuai ekspektasi di level 5.75% (May: 5.75%; Cons May: & SSI : 5.75%). Seiring dengan keputusan ini, BI juga mempertahankan suku bunga fasilitas deposito dan pinjaman pada tingkat masing-masing 5% dan 6.5%. Keputusan ini diambil BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang tengah tertekan arus keluar dana asing pada kisaran IDR 15,000 per USD (lihat Chart 1). Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, BI tetap bergantung pada tiga instrumen kebijakan, yaitu i) intervensi langsung di pasar valuta asing, ii) twist operation melalui penjualan INDOGB bertenor pendek (2-5Y) di pasar sekunder, dan iii) term deposit valuta asing dana hasil ekspor (TD valas DHE). Menurut kami, intervensi BI di pasar valuta asing masih akan berlanjut hingga minggu kedua bulan Juli. Selama periode tersebut gejolak di pasar valuta asing akan tetap berlanjut karena para pelaku pasar global akan terus menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap probabilita kenaikan suku bunga Fed di bulan Juli dengan menunggu hasil rilis data inflasi PCE Amerika Serikat bulan Mei, data pasar tenaga kerja AS bulan Juni (terutama tingkat pengangguran dan non-farm payrolls), serta data inflasi CPI AS bulan Juni.
Walaupun menjaga stabilitas nilai tukar tetap menjadi agenda utama BI, kami melihat nada yang lebih optimis dari BI mengenai proyeksi inflasi hingga akhir tahun. Hal ini disebabkan oleh deselerasi inflasi bulan Mei yang lebih cepat dari ekspektasi menjadi 4% yoy (Apr: 4.33% yoy), yang merupakan batas atas target inflasi BI. Saat ini, inflasi Indonesia tengah menghadapi tantangan fenomena El Niño yang diperkirakan akan berlangsung sejak bulan ini (Intensitas El Niño meningkat, BMKG ingatkan kekeringan terjadi hingga Oktober). Fenomena El Niño terakhir kali terjadi pada 2014-2016. Akibat fenomena tersebut inflasi naik hingga mencapai 8.4% yoy akibat lonjakan inflasi harga pangan hingga 11.4% yoy (lihat Chart 2). Dengan mempertimbangkan kondisi saat itu maupun tingkat inflasi harga pangan Mei (3.34% yoy), kami memperkirakan inflasi harga pangan dan inflasi umum berpotensi naik masing-masing menjadi 5-7% dan 4-4.3% yoy pada 3Q23 akibat El Niño.
Setelah mempertimbangkan volatilitas nilai tukar yang terjadi dari bulan Mei dan potensi El Niño, kami memperkirakan siklus pemangkasan suku bunga BI baru akan dimulasi sejak bulan September atau Oktober. Adapun besaran nilai pemangkasan suku bunga tetap kami pertahankan di 50 bps menjadi 5.25%.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.