MARKET PREVIEW
RILIS DATA / KEBIJAKAN
BPS: Ada empat komoditas berpotensi menjadi penyumbang utama inflasi Februari. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa dari hasil pemantauan, empat komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi pada Februari adalah beras, bawang merah, cabai merah, dan minyak goring. Khusus untuk beras, BPS melihat ada kenaikan harga di sekitar 149 kabupaten/kota. Penting dicatat bahwa BPS akan mengumumkan angka inflasi Februari pada esok hari (Investor Daily) Comment: Kami setuju dengan hasil pemantauan dari BPS dimana dari pantauan kami, beras tercatat naik 2.3% MoM, cabai merah dan cabai rawit naik masing 15% MoM dan 12% MoM. Distribusi yang terganggu di tengah masih intensnya curah hujan serta persiapan jelang bulan puasa di pertengahan Maret nanti membuat beberapa harga komoditas naik. Namun demikian, kami melihat komponen inflasi lain seperti tariff transportasi udara serta emas mengalami penurunan. Oleh karena itu, kami memprediksi inflasi bulan Februari 2023 masih akan dalam tren yang melandai dimana naik ke level 0.20% MoM (Januari: 0.34% MoM) dengan level YoY akan sedikit naik ke 5.51% (Januari: 5.28% YoY). Dengan tekanan harga yang masih terjaga, kami melihat BI masih punya cukup ruang untuk mempertahankan bunga acuannya di level 5.75% pada RDG bulan Maret nanti di tengah tekanan dari factor eksternal yang mengganggu stabilitas Rupiah saat ini.
GLOBAL ECON
Pending home sales AS tumbuh pesat pada Januari sebesar 8.1% mom (prev: 1.1% mom). Akan tetapi, secara tahunan indeks penjualan rumah yang proses transaksinya belum selesai ini turun -24.1% yoy. (NAR) Comment: Kenaikan penjualan rumah yang transaksinya masih belum selesai disebabkan oleh mulai melambatnya kenaikan suku bunga Fed yang berpengaruh positif terhadap suku bunga hipotek. Akan tetapi, kondisi ini bisa kembali memburuk akibat dari naiknya probabilita kenaikan suku bunga 50 bps pada bulan Maret mendatang.
Sentimen pebisnis di zona Euro turun tipis pada Februari menjadi 99.7 (prev: 99.8). Hal ini disebabkan oleh penurunan sentimen di sektor manufaktur menjadi 0.5 (prev: 1.2) dan sektor jasa menjadi 9.5 (prev: 10.4). (DW) Comment: Rilis data ini mengkonfirmasi kondisi perekonomian di zona Euro yang tengah berada di ambang resesi. Menurut kami, kondisi di zona Euro belum akan membaik hingga ada penurunan inflasi yang signifikan.
BUY Recommendation: FR0081, FR0047, FR0073, FR0037, FR0088, FR0054.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.