Pidato Chairman Federal Reserve Jerome Powell pada acara IMF memicu aksi jual di pasar obligasi global. Pernyataan Powell bahwa para pejabat Federal Reserve masih belum yakin terhadap efek restriksi dari kebijakan moneter terhadap target inflasi saat ini mendorong naik yield 10Y UST sebesar 13 bps menjadi 4.62%. Indeks obligasi S&P untuk developed market dan EMBI untuk emerging market menurun -0.3%. Kami melihat tekanan jual di pasar global sebagai katalis untuk kenaikan yield 10Y INDOGB menuju target prediksi kami di 6.9-7.1%. Secara fundamental, kami melihat langkah ini sebagai upaya Powell untuk tetap menjaga level restriksi keuangan di industri finansial Amerika Serikat, terutama melalui mekanisme pasar atas instrumen 30Y UST. Para pelaku pasar tetap merasa yakin bahwa suku bunga FFR akan bertahan di 5.5% pada bulan Desember dengan probabilita 85%. Akan tetapi, gejolak pasar mungkin terjadi bila rilis inflasi CPI AS Selasa depan (14/11) untuk bulan Oktober menunjukkan kenaikan laju inflasi menjadi 0.4% mom (Sep: 0.3% mom). Kami memperkirakan yield 10Y INDOGB akan bergerak naik ke rentang 6.8-6.9% hari ini, yang disertai dengan depresiasi Rupiah ke rentang IDR 15,650-15,750 per USD.
Fixed Income News: Kementerian Keuangan peroleh pendanaan USD 2bn (IDR 31.2tn) dari penerbitan global sukuk. Total permintaan yang masuk mencapai USD 5.6bn. Global sukuk tersebut dibagi menjadi dua instrumen, yaitu tenor 5 tahun dengan yield 5.4% dan tenor 10 tahun dengan yield 5.6%. Nilai yang dirilis untuk masing-masing instrumen adalah USD 1bn. Kami melihat tindakan ini sebagai hal positif yang akan memperkuat cadangan devisa Bank Indonesia. (CNBC Indonesia)
Global Economic News: Inflasi CPI Tiongkok kembali mengalami deflasi -0.2% yoy pada bulan Oktober (Sep: 0% yoy; Cons: -0.1% yoy). Deflasi ini disebabkan oleh turunnya harga pangan. Sementara itu, inflasi inti CPI tetap bertahan di 0.7% yoy (Sep: 0.7% yoy). Deflasi PPI melebar tipis menjadi -2.6% yoy (Sep: -2.5% yoy; Cons: -2.7% yoy). Menurut kami, rilis data ini menunjukkan ekonomi Tiongkok masih akan lemah hingga akhir tahun ini. (Nikkei)
Domestic Economic News: Indeks penjualan riil turun di bulan September menjadi 201.1 lebih baik dibandingkan proyeksi BI (BI Sep Forc: 200.2) dan diproyeksikan naik menjadi 206.3 di bulan Oktober. Angka ini menunjukkan Bank Indonesia yakin terhadap dampak dari kenaikan indeks kepercayaan konsumen menjadi 124.3 (Sep: 121.7) di bulan Oktober terhadap peningkatan belanja, terutama pada kategori makanan dan minuman, serta alat-alan informasi dan komunikasi. (Bank Indonesia)
Recommendation: FR0096, FR0097, FR0098, FR0100, FR0101.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.