News & Events

Analyst Commentaries

07 February 2025

By

Laba XL Axiata (EXCL) Melesat 44,7% di Kuartal IV-2024

laba xl

Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan lonjakan laba bersih hingga 44,7% di sepanjang 2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dirilis, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas perusahaan tersebut tercatat sebesar Rp1,81 triliun di 2024, naik jauh dibanding angka di tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,25 triliun.

Terkait top line, EXCL berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp34,39 triliun, atau naik sebesar 6,4% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp32,32 triliun.

XL Axiata mencatat pertumbuhan EBITDA yang cukup solid di tahun 2024, naik sekitar 11% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh efisiensi biaya, terutama dari pengurangan biaya pemasaran hingga 22% dan biaya layanan serta sewa yang turun 21%. Selain itu, peningkatan jumlah pelanggan juga menjadi sinyal positif bagi kehadiran XL di pasar, meskipun pangsa pasarnya masih lebih kecil dibanding pesaingnya.

Namun, ada tantangan yang perlu dihadapi, seperti turunnya rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) di kuartal keempat 2024 menjadi Rp41 ribu dari sebelumnya Rp43 ribu pada kuartal yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat dan persaingan yang semakin ketat, terutama dari kartu SIM dengan harga lebih murah. Meskipun laba bersih perusahaan mengalami lonjakan signifikan di periode ini, sebagian besar peningkatan tersebut lebih disebabkan oleh adanya pajak satu kali yang besar pada tahun sebelumnya.

Di sisi lain, ada peluang besar dari merger XL dengan FREN yang dapat menciptakan efisiensi, terutama dalam hal kepemilikan spektrum, serta membantu mengurangi perang harga di industri ini. Selain itu, tambahan sekitar 750 ribu pelanggan dari LINK diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pendapatan XL pada tahun 2025, jauh lebih besar dari perkiraan awal yang hanya 250 ribu pelanggan.

Meski begitu, merger ini juga membawa potensi tantangan, seperti kemungkinan semakin meningkatnya perang harga akibat melemahnya daya beli masyarakat, yang bisa berdampak negatif pada profitabilitas perusahaan. Tantangan integrasi pascamerger juga dapat menekan margin keuntungan dalam jangka pendek, yang pada akhirnya bisa memengaruhi pergerakan harga saham XL di pasar.

Share This:

Related

investor beralih ke emas

Analyst Commentaries

Ketidakpastian Ekonomi Global, Investor Beralih ke Emas sebagai Safe Haven

harga tembaga

Analyst Commentaries

Dinamika Pasar Tembaga

harga nikel

Analyst Commentaries

Harga Nikel Naik! Apa yang Mendorong Tren Positif Ini?

harga emas

Analyst Commentaries

Harga Emas Makin Bersinar!