News & Events

Analyst Commentaries

29 November 2024

By

Kopi dan Kakao Cetak Rekor Harga Tertinggi, Bagaimana Dampaknya ke Perusahaan FMCG?

rekor harga tertinggi kakao dan kopi

Harga kopi naik hampir 9,2% dalam lima hari terakhir, mencapai level tertinggi dalam 50 tahun terakhir akibat cuaca buruk di Brasil dan Vietnam, dua negara penghasil kopi terbesar di dunia. Hujan lebat di kedua negara tersebut merusak tanaman kopi, sehingga menurunkan perkiraan pasokan global. Selain itu, stok kopi dunia juga dilaporkan turun sekitar 26% menjadi 1,2 juta kantong, yang semakin mendorong kenaikan harga. Kondisi ini diperkirakan akan berdampak negatif pada MYOR, karena kopi menyumbang sekitar 13% dari total biaya produksi mereka.

Harga cokelat juga melonjak sebesar 5% dalam seminggu terakhir hingga mencapai USD 9.068 per ton, yang merupakan kenaikan tahunan sebesar 137,6% dan menjadi harga tertinggi dalam 50 tahun terakhir. Lonjakan ini disebabkan oleh banjir besar di Pantai Gading yang memperpanjang musim hujan, sehingga merusak kualitas biji kakao. Hasil panen terbaru menunjukkan ukuran biji yang lebih kecil dibandingkan standar kualitas premium. Kondisi ini juga membuat stok kakao global berisiko turun ke level terendah dalam 19 tahun terakhir, yang diperkirakan akan memicu kenaikan harga lebih lanjut dan memengaruhi sebagian besar perusahaan yang menggunakan bahan baku kakao.

Di sisi lain, harga minyak kedelai turun sekitar 3,4% dalam lima hari terakhir akibat revisi aturan subsidi untuk bahan bakar nabati dan tingginya stok yang tersedia. Penurunan harga minyak kedelai ini dapat membantu menahan kenaikan harga minyak sawit, yang menjadi kabar baik bagi perusahaan seperti UNVR, ICBP, dan CMRY, yang sangat bergantung pada bahan baku tersebut.

Secara keseluruhan, pergerakan harga kopi dan cokelat yang melonjak dapat menjadi tantangan bagi MYOR karena berpotensi menekan margin keuntungan mereka. Namun, kabar baik datang dari penurunan harga gandum, yang menyumbang sekitar 28% dari total biaya bahan baku ICBP. Hal ini memperkuat pandangan positif kami terhadap ICBP sebagai salah satu pilihan investasi utama, dengan target harga Rp14.000 per saham.

 

Disclaimer: Informasi dalam konten ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan bahan pertimbangan. Setiap investasi mengandung risiko. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.

Share This:

Related

investor beralih ke emas

Analyst Commentaries

Ketidakpastian Ekonomi Global, Investor Beralih ke Emas sebagai Safe Haven

harga tembaga

Analyst Commentaries

Dinamika Pasar Tembaga

harga nikel

Analyst Commentaries

Harga Nikel Naik! Apa yang Mendorong Tren Positif Ini?

harga emas

Analyst Commentaries

Harga Emas Makin Bersinar!