Salah satu emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,27 triliun sepanjang bulan Januari hingga September 2024 atau naik sebesar 8,4% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,17 triliun.

Mengutipi dari laporan keuangan yang dipublikasikan, CTRA berhasil meraih penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp7,11 triliun atau meningkat 8% secara Year on Year (YoY) daro Rp6,58 triliun sepanjang 9 bulan pertama 2024.

Pendapatan pusat perbelanjaan CTRA, yang merupakan 33% dari pendapatan berulang, tumbuh sebesar 11,7% dibandingkan tahun lalu menjadi IDR 190 miliar, berkontribusi pada peningkatan pendapatan berulang di kuartal ketiga tahun ini menjadi IDR 585 miliar atau sekitar 24% dari total pendapatan perusahaan. Namun, penjualan pengembangan yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan CTRA, mengalami penurunan 5,3% dibanding tahun lalu menjadi IDR 1,5 triliun, sehingga total pendapatan kuartal ketiga turun sekitar 1,9% menjadi IDR 2,1 triliun. Laba operasional dan laba bersih juga mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya, terutama karena kenaikan biaya komisi sebesar 28%.

Meskipun begitu, CTRA memiliki peluang untuk mengurangi beban bunga yang cukup besar, yaitu 54% dari laba sebelum pajak, dengan adanya potensi penurunan suku bunga BI. Di sisi lain, ada risiko terhadap pertumbuhan CTRA jika insentif PPN properti dihentikan, mengingat penjualan properti mencakup sekitar 87% dari total pendapatan perusahaan.